4 Cara Cepat Untuk Merencanakan Strategi Video Marketing
Platform dan alat untuk memulai video marketing sekarang tersedia secara gratis di mana-mana. Facebook, YouTube, Vimeo, Vine, Instagram, Twitter — masih banyak lagi dan itu sebelum kita menghitung layanan berbayar seperti Wistia.
Pilihan ada untuk kamu buat, tetapi apakah kamu siap untuk membuat pilihan itu?
Sebelum kamu menjawab pertanyaan itu, izinkan saya mengajukan beberapa pertanyaan yang akan membuat jawaban kamu lebih jelas dan terarah.
1. Tentukan Tujuan
Langkah pertama untuk melihat apakah kamu siap untuk memulai video marketing adalah mengetahui apa yang sebenarnya kamu tuju. Untuk apa kamu membuat video? Baik itu jenis video explainer, video iklan komersial, maupun video live.
Mari kita bandingkan dengan hal-hal sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari: makan siang.
Jika kamu orang yang terorganisir, kamu mungkin tahu apa yang akan kamu makan untuk makan siang atau makan malam hari ini dan di mana/bagaimana kamu akan mendapatkan makanan lezat itu. Begitu sampai di restoran, kamu akan langsung tahu apa yang harus dipesan.
Hal yang sama berlaku untuk melakukan kampanye pemasaran. Harus jelas apa yang ingin kamu lihat sebagai hasilnya. Dengan cara itu kamu dapat menyempurnakan setiap langkah di sepanjang jalan untuk menghasilkan hasil akhir terbaik.
Jenis kampanye pemasaran ini disebut pemasaran berbasis misi. Chris Savage dari Wistia mengatakan bahwa pemasaran berbasis misi berfokus pada pembuatan konten yang memajukan misi kamu, alih-alih membuat konten yang menjual produk kamu.
2. Siapkan Checkpoints
Sekarang setelah kamu memiliki kamus untuk berdiri, langkah kamu selanjutnya adalah menyiapkan checkpoints. Checkpoints penting untuk memantau bagaimana kampanye kamu berjalan atau presentasi kamu sudah sesiap apa.
Dengan begitu kamu dapat melihat apakah kampanye kamu berjalan cukup baik untuk mencapai hasil akhir atau tidak. Jika tidak, kamu dapat mengubahnya.
Jika kamu bertanya-tanya, checkpoints dalam pemasaran adalah tanggal tertentu dalam periode kampanye kamu di mana kamu memeriksa bagaimana kinerja kampanye kamu sesuai dengan tujuannya.
Jika kamu menjalankan kampanye bulanan, checkpoints kamu bisa setiap hari Senin dalam sebulan atau hari lain yang menurut kamu cocok.
3. Perhatikan Detailnya
Apapun bentuk video yang kamu buat, entah video animasi atau lainnya kamu pasti perlu untuk bertanya hal berikut ini pada dirimu.
Apa yang kamu butuhkan?
Kamu harus menentukan genre video yang akan digunakan dalam kampanye kamu sebelum kamu memulai membuatnya. Begitulah cara kamu membentuk citra merek kamu di mata audiens kamu.
Sering kali, konsistensi adalah hal yang penting sampai kamu akhirnya dikenali untuk jenis konten tertentu. Namun, tidak ada salahnya untuk keluar dari jalan kamu sesekali untuk menambahkan bumbu ke kontenmu.
Apakah itu yang ingin dilihat audiens kamu?
Membuat video untuk tujuan pemasaran itu rumit. kamu harus membuat video yang selaras dengan tujuan kamu — tetapi kamu juga perlu membuat konten yang memberikan nilai nyata bagi audiens kamu.
Lihat komentar, email, sebutan, dan lainnya untuk mendapatkan beberapa ide tentang apa yang sebenarnya ingin dilihat orang dari kamu.
Bagaimana kamu akan melakukannya?
Jika kamu bukan perusahaan yang secara khusus bekerja pada desain grafis atau produksi video, akan sangat melelahkan untuk menghasilkan video yang sangat bagus dan mempekerjakan videografer pihak ketiga sering kali merupakan pilihan yang bijaksana.
Tetapi jika kamu berencana untuk membuat video biasa seperti video pada acara internal, kamu harus mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam peralatan videografi dan menyewa pembuat film internal.
Apakah waktunya tepat?
Last but not least, waktu. kamu harus tahu kapan waktu terbaik untuk mempublikasikan video, seperti yang kamu lakukan dengan posting blog dan media sosial.
Penting juga untuk memutuskan terlebih dahulu apakah kamu akan membuat konten video satu kali atau konten video berkala. Dengan begitu, kamu dapat bekerja lebih efisien saat mengumpulkan informasi dan konten yang akan kamu faktorkan ke dalam video.
4. Pertahankan dan Selalu Evaluasi
Phil Nottingham dari Distilled memiliki singkatan unik untuk ini: ABV (Always Be Valuable). Kualitas yang konsisten harus selalu datang sebelum jadwal yang konsisten.
Ini berarti bahwa setiap kali kamu berencana membuat konten, konten tersebut harus ditargetkan secara hiper untuk audiens yang sangat spesifik dan melayani tujuan yang sangat spesifik.
Itu sebabnya kamu perlu melihat dengan jelas tujuan kamu sebelum memulai sesuatu. Dengan mengetahui apa yang ingin kamu capai, kamu akan memiliki sekelompok orang tertentu yang ingin kamu targetkan.