Jagat maya kembali dihebohkan oleh cuitan dari akun X @/ayatosorbet pada Sabtu (26/4/2025) yang membagikan bukti kecurangan seorang mahasiswa DKV (Desain Komunikasi Visual) kampus swasta dalam negeri yang tidak disebutkan namanya saat mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS). Diketahu pelaku terciduk menggunakan AI setelah mahasiswa-mahasiswa lain menaruh curiga pada hasil tugasnya yang terlihat tidak alami. Berawal dari postingan akun @/ayatosorbet yang mengungkapkan keresahannya melalui cuitannya di Komunitas Marah-Marah, ia membagikan beberapa gambar hasil generatif AI teman sekelasnya yang mendapatkan nilai tertinggi di suatu mata kuliah. Tidak diduga postingan tersebut justru menjadi viral setelah mendapat lebih dari 10 ribu likes dan ribuan komentar. Dari gambar-gambar yang dibagikan, terlihat perbandingan yang sangat jauh dari gambar hasil AI dan yang pelaku gambar sendiri. Hal tersebut sontak menunjukkan bukti kuat bahwa pelaku telah menggunakan AI atau kecerdasan buatan untuk menyelesaikan tugasnya.

“Jelas banget bedanya yang kiri hasil generate AI, yang kanan gambar asli setelah dipaksa dosen buat gambar ulang,” tulis akun @/ayatosorbet dalam cuitannya, Sabtu (26/4/2025).
“Yang kanan arsirannya aneh banget kayak sebadan-badannya diarsir jadi ngga natural,” tulis salah satu pengguna Twitter yang ikut merespons, Sabtu (26/4/2025).
Sontak bukti kecurangan yang dibagikan akun tersebut menjadi perbincangan panas yang kemudian menyulut kembali perbincangan sengit tentang karya manusia dan buatan AI. Terlebih saat akun tersebut menambahkan bahwa pelaku berhasil mendapatkan nilai tertinggi saat UTS dengan karya yang juga dihasilkan dari generatif AI. Ia sangat menyayangkan aksi pelaku tersebut karena tidak menyelesaikan tugasnya sesuai instruksi yang mengharuskan untuk membuat gambar dengan tangan sendiri.
“Dosen yang ngasih nilai ke dia (pelaku) itu terkenal strict banget soal nilai, tapi dia (pelaku) dapet 90 which is tertinggi karena dosen ini biasanya maksimal ngasih nilai itu cuma 80 aja. Bahkan UTS-nya ini dibangga-banggain dan hampir mau dipajang di galeri kampus,” tulis akun @/ayatosorbet dalam threadnya, Sabtu (26/4/2025).


“Padahal jelas banget kalau itu hasil AI, apalagi burung hantunya, tulis salah satu user ikut berkomentar.
“Ekspresinya beneran ngga natural banget. Mahasiswa lain pada pinter cepet nyadar kalau temennya pake AI, tulis salah satu user lain.
Saat ini diketahui bahwa karya pelaku tersebut telah ditarik dari pengumpulan tugas dan pelaku sudah dipanggil untuk menghadap dosen yang bersangkutan diikuti dengan dua dosen seni lain yang juga turut serta untuk menanggapi peristiwa kecurangan ini. Namun, setelah sehari postingan tersebut viral di dunia maya, diketahui akun @/ayatosorbet telah mengunci akunnya dan membuat postingan tersebut tidak bisa lagi dilihat oleh semua orang. Hingga kini belum ada informasi yang pasti akan tindakan yang akan dibebankan pada pelaku. Banyak warganet yang menyayangkan aksi kecurangan tersebut, terlebih ketika mengetahui pelaku kecurangan tersebut justru berasal dari mahasiswa DKV yang seharusnya menggunakan kreativitas manusia dan keahliannya sendiri dalam membuat karya sesuai dengan nama jurusan tersebut yang mencerminkan keahlian dan kreativitas manusia. Beberapa mengkritik tentang etika penggunaan AI dalam dunia akademik dan performa dosen dalam meneliti karya-karya buatan mahasiswanya sampai hasil dari AI lolos dalam penilaian. Fenomena kecurangan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan AI di dunia seni ini masih menjamur dan rawan kecurangan. Hingga kini perdebatan tentang penggunaan AI dan karya asli manusia masih sukar untuk diredakan. Banyak warganet terpecah menjadi beberapa kubu, baik yang mendukung penuh penggunaan AI maupun yang mengecam keras penggunaan AI dalam dunia seni, terutama dalam bidang-bidang yang menuntut kreativitas orisinal seperti seni dan desain.
“Perlu dilurusin lagi kalau pakai AI itu boleh jika dipakai untuk bantu generate ide yang ada di otak, tapi kalau soal kerja itu udah urusannya kreativitas dan kecerdasan manusia. Orang-orang perlu banget untuk bisa bedain mana yang harus dibantu AI dan mana yang harus dilakukan dari tangan manusia langsung,” tulis salah satu user dalam kolom komentar cuitan tersebut.