Santo Yosef Tarakanita Surabaya menggelar prosesi Jalan Salib untuk mengenang wafatnya Yesus Kristus. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 14 Maret 2025 dan diikuti dengan penuh khidmat oleh seluruh siswa, guru, serta staf sekolah.
Prosesi Jalan Salib dimulai dari halaman sekolah, di mana setiap perhentian menggambarkan perjalanan penderitaan Yesus menuju Kalvari. Dengan doa dan renungan di setiap stasi, para siswa diajak untuk memahami makna pengorbanan, kasih, serta penebusan yang dilakukan oleh Yesus.
“Kegiatan ini bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi momen penting bagi kami untuk merefleksikan nilai-nilai gereja katolik, iman, kasih, dan pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Christian Jati, Guru Agama Katolik.
“Kami merasa lebih memahami makna pengorbanan Yesus melalui peran yang kami bawakan. Ini bukan hanya sekadar tugas sekolah, tetapi menjadi pengalaman yang menyentuh hati,” kata Stevi, salah satu siswa yang mengikuti jalan salib.
Kegiatan Jalan Salib tahun ini diakhiri dengan doa bersama di aula sekolah. Para siswa, guru, dan staf sekolah duduk dalam keheningan, menyampaikan doa-doa pribadi mereka, serta memohon kekuatan untuk meneladani kasih dan pengorbanan Yesus dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan penuh penghayatan dan kebersamaan, prosesi Jalan Salib ini menjadi pengalaman yang membekas di hati para siswa. Mereka pulang dengan hati yang lebih damai, iman yang semakin dikuatkan, dan semangat untuk menjalani hidup dengan penuh kasih dan pengorbanan seperti yang telah diteladankan oleh Yesus Kristus.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa semakin memperdalam iman mereka dan mengaplikasikan nilai-nilai kasih, pengorbanan, dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari, sejalan dengan semangat pendidikan di SMP Santo Yosef Tarakanita Surabaya.