Selaras dengan Program Desa, Mahasiswa BBK 5 UNAIR Desa Bunderan Atasi Keterbatasan Lahan dengan Aquaponik
Mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga (UNAIR) melaksanakan kegiatan BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan Dalam Ember) yang merupakan kegiatan sosialisasi aquaponik. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2025 di Pendopo Balai Desa Bunderan, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik. Acara berlangsung dari pukul 09.30 WIB hingga 11.00 WIB, kegiatan dihadiri oleh 25 warga desa Bunderan meliputi Pemerintah Desa, Ibu-ibu PKK, dan karang taruna. Kegiatan ini dipandu oleh 10 mahasiswa BBK 5 Unair dengan pemateri Dini Ramadhania Illah, Mahasiswa program studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK).
BUDIKDAMBER merupakan salah satu program unggulan mahasiswa BBK 5 Unair Desa Bunderan yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait aquaponik. Program ini sekaligus menjawab tantangan geografis Desa Bunderan yang memiliki lahan sempit namun ingin menciptakan ketahanan pangan bagi warga desa secara mandiri. Secara geografis Desa Bunderan hanya memiliki luas 11,32 hektar dengan 1148 penduduk, selain itu jarak antar rumah warga tergolong rapat dengan lahan yang sempit. Sehingga mahasiswa BBK 5 Unair memberikan suatu solusi untuk menciptakan ketahanan pangan dengan mengkolaborasikan pertanian dan perikanan atau aquaponik.
Kegiatan BUDIKDAMBER diawali dengan pemaparan materi oleh mahasiswa BBK 5 Unair yang mengenalkan mengenai aquaponik, manfaat aquaponik, jenis tanaman dan ikan yang dapat digunakan, alat dan bahan, tata cara pembuatan, metode perawatan, masa panen, serta penyakit pada ikan. Selesai dengan pemaparan materi selanjutnya adalah praktek pembuatan aquaponik oleh mahasiswa BBK 5 Unair serta warga desa Bunderan yang hadir. Sesi selanjutnya merupakan sesi tanya jawab, pada sesi ini peserta antusias untuk bertanya mengenai aquaponik terutama mengenai tata cara pembuatan serta perawatan yang benar. Sesi tanya jawab berlangsung menarik karena tidak hanya bertanya, namun warga desa Bunderan juga turut berdiskusi dengan menceritakan terkait pengalamannya dan memberikan pemikiran baru mengenai aquaponik yang dapat dibuat dengan gelas plastik. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi simbolik penyerahan hasil aquaponik berupa alat dan ikan kepada Bapak Agus Susanto selaku penanggung jawab Desa Bunderan.

Gambar 2. Penyerahan BUDIKDAMBER oleh ketua BBK-5 kepada perangkat desa Bunderan
Beberapa warga menyatakan bahwa mereka antusias dengan adanya mahasiswa BBK 5 Unair yang hadir di Desa Bunderan karena membawa inovasi baru untuk pengembangan masyarakat. “saya pribadi senang dengan program BUDIKDAMBER, karena ini merupakan pengetahuan baru yang bisa diterapkan oleh ibu rumah tangga seperti kami dengan memanfaatkan lahan seadanya namun memberikan manfaat yang banyak” komentar dari salah satu peserta. Program BUDIKDAMBER selaras dengan program pemerintah desa yang ingin membentuk ketahanan pangan bagi warga Desa Bunderan. “Desa Bunderan sendiri memiliki lahan yang terbatas dan mayoritas warganya berprofesi sebagai pedagang, namun kami ingin membentuk ketahanan pangan bagi warga, entah nanti bisa dikonsumsi sendiri bahkan mungkin sampai dijual. Dengan program BUDIKDAMBER ini saya rasa sudah bisa menjawab tantangan yang ada di Bunderan, saya harap pemerintah desa dapat melanjutkan program ini dengan dana desa 2025” ucap Bapak Agus Susanto selaku penanggungjawab desa Bunderan.
Program BUDIKDAMBER juga selaras dengan SDG’s 2 (Zero hunger). Penerapan sistem akuaponik di Desa Bunderan diharapkan dapat mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik serta mendukung pertanian berkelanjutan.