Putu Mayang
Putu mayang adalah kue tradisional yang dibuat dari tepung kanji atau tepung beras yang berbentuk seperti mi, dengan campuran santan kelapa, dan disajikan dengan kinca atau gula jawa cair.
Di Indonesia kue ini merupakan bagian dari seni kuliner Betawi.[1] Akan tetapi, asal mula kue ini mungkin terkait dengan kue putu mayam yang berasal dari India Selatan. Kedua-duanya memiliki bentuk adonan tepung kanji atau tepung beras yang dicetak menyerupai gumpalan mi. Namun putu mayang Indonesia sedikit berbeda dibandingkan putu mayam India yang juga dapat ditemukan di Sri Lanka, Malaysia, dan Singapura. Gumpalan putu mayang Indonesia lebih menyatu dan tebal dengan ukuran gumpalan yang kecil, sementara putu mayam India memiliki helai seperti mi yang lebih halus dan ukuran yang lebih lebar.
Bahan:
250 gr tepung beras
600 ml santan
1/2 sdt garam
4 lb daun padang, sobek pinggirnya
50 gr tepung kanji/tapioka
Pewarna kue, merah dan hijau (sesuai selera)
Cara Membuat:
- Didihkan santan bersama garam dan daun pandan, aduk hingga mendidih, angkat dari kompor, buang daun pandan
- Masukkan tepung kanji sedikit demi sedikit ke santan sambil diaduk dng sendok kayu hingga semua tercampur rata, dinginkan
- Taburi tepung sagu, haluskan dng tangan hingga licin
- Bagi adonan menjadi 3 bagian, beri pewarna hijau dan merah (bisa juga pink muda) di 2 bagian yg lain, aduk rata dng tangan hingga kalis dan warna tercampur rata
- Didihkan kukusan, alasi sarangan kukusan dng daun pisang (saya pakai kertas roti)
- Cetak adonan menggunakan cetakan putu mayang, lalu masukan ke dalam kukusan
- Kukus selama kira2 20menit atau hingga matang
- Hidangkan dengan sausnya.
Bahan Saus:
400 ml santan
100 gr gula merah
25 gr gula pasir
1/2 sdt garam
3 lb daun pandan, ikat
Campur semua bahan ke dalam panci kecil, masak hingga mendidih, buang daun pandan, lalu saring ke dalam mangkuk saji.
Resep diambil dari buku resep Masakan dan Kue Indonesia, Seri Masak Femina, dimodifikasi di Ikaray’s Kitchen
Foto : nelyeka.com