Pasang surut air laut merupakan fenomena alami yang disebabkan oleh gaya gravitasi dan rotasi bumi. Pasang surut dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada infrastruktur di wilayah pesisir pantai, terutama ketika terjadi pasang yang naik secara ekstrem yang sering disebut sebagai pasang tinggi atau rob. Gelombang pasang mengikis lapisan tanah yang berada di pantai dan dapat mengancam infrastruktur. Pasang surut yang terjadi di wilayah pesisir Desa Tanjung Rejo ini sering terjadi pada malam hari. Berkurangnya kemampuan alami dari ekosistem pesisir seperti mangrove dalam menahan gelombang pasang sehingga menyebabkan air pasang naik ke permukaan dan sampai ke rumah-rumah masyarakat sekitar.
Infrastruktur jalan yang sangat tidak layak dan bencana alam yang terus menimpa seperti banjir dan lingkungan tepi pantai yang terkena abrasi parah tidak adanya kegiatan lebih lanjut dari pemerintah desa terkait permasalahan ini. Kurangnya perhatian dari pemerintah terkait masalah banjir yang ada di desa ini. Pemerintah lebih fokus pada Pembangunan ekonomi tanpa mempertimbangkan ekosistem di pantai pesisir yang dapat mengurangi dampak pasang surut, seperti konservasi mangrove. Tanpa perhatian yang cukup, pasang surut yang tidak terkendali dapat menyebabkan degradasi lingkungan pesisir, seperti abrasi pantai dan hilangnya habitat alami.
Pentingnya edukasi dan pengembangan kepada masyarakat terhadap pasang surut dengan cara melakukan penyuluhan dan pelatihan mengenai potensi dan dampak pasang surut, serta cara-cara mitigasi yang dapat dilakukan oleh dan dapat mengajak masyarakat untuk bersama-sama saling menjaga ekosistem mangrove dengan melakukan penanaman mangrove dan merawatnya. Pemerintah dapat lebih memperhatikan dan memastikan keadaan di desa untuk mendapatkan perlindungan yang lebih baik.