Dalam upaya mendukung mitigasi perubahan iklim, mahasiswa Program Studi Kehutanan yang mengikuti Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) Pekerjaan Sosial, di bawah bimbingan Dosen Pengampu Fajar Utama Ritonga, S.Sos., M.Kesos, melaksanakan serangkaian kegiatan di kawasan mangrove. Program ini bertujuan meningkatkan fungsi ekosistem mangrove sebagai penyerap karbon sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar secara ekonomi.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kelompok Tani Hutan (KTH) Maju Bersama, Kabupaten Langkat, dengan melibatkan berbagai aktivitas yang berdampak sosial dan ekologis. Mahasiswa bersama masyarakat lokal melakukan penanaman pohon mangrove di area pesisir yang mengalami kerusakan. Penanaman ini bertujuan untuk memperluas area hijau, memperkuat ekosistem, dan mengoptimalkan fungsi mangrove dalam menyerap karbon dioksida. Selain itu, untuk memantau pertumbuhan dan potensi mangrove, tim melakukan pengukuran diameter dan tinggi pohon mangrove. Data yang dikumpulkan sangat penting untuk mengevaluasi kemampuan mangrove dalam menyerap karbon serta memantau kesehatannya.
Sebagai langkah untuk memahami kelayakan ekosistem mangrove sebagai habitat satwa, tim juga melakukan inventarisasi satwa liar. Pencatatan berbagai spesies satwa ini bertujuan memastikan bahwa mangrove tetap menjadi habitat yang aman dan mendukung bagi keberlangsungan fauna lokal. Hasil inventarisasi ini memberikan gambaran tentang fungsi mangrove sebagai rumah bagi keanekaragaman hayati.
Mahasiswa juga melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar untuk mengetahui bagaimana dampak ekosistem mangrove terhadap ekonomi mereka. Wawancara ini menggali informasi tentang cara masyarakat memanfaatkan mangrove untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Berdasarkan temuan tersebut, dilakukan pelatihan kepada warga tentang cara mengolah hasil mangrove menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Salah satu inovasi yang diajarkan adalah pemanfaatan daun jeruju untuk dijadikan teh, yang memiliki potensi pasar dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pendekatan ini mencerminkan penerapan teori pekerjaan sosial, di mana mahasiswa tidak hanya fokus pada aspek ekologis tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Dengan melibatkan warga dalam kegiatan ini, mahasiswa mendukung pemberdayaan masyarakat dan pembangunan sosial berbasis lingkungan.
Fajar Utama Ritonga, S.Sos., M.Kesos menyampaikan, Mangrove adalah solusi alami yang sangat efektif dalam menyerap karbon sekaligus melindungi ekosistem pesisir. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat sekitar.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Warga berharap program serupa dapat terus dilakukan untuk melestarikan ekosistem mangrove dan memperbaiki kualitas hidup mereka. Melalui kegiatan ini, mahasiswa juga belajar mengintegrasikan teori sosial dengan aksi nyata untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim.
Dengan langkah-langkah konkret ini, ekosistem mangrove dapat terus berfungsi sebagai solusi efektif untuk menyerap karbon, menjadi habitat bagi keanekaragaman hayati, dan mendukung pembangunan sosial yang berkelanjutan.