Bantul (MAN 2 Bantul) – Guru MAN 2 Bantul turut ikuti konferensi pers Sidang Isbat 1 Ramadhan 1446 H yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada Jumat (28/2/25). Kegiatan yang diikuti secara daring ini merupakan bentuk partisipasi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama dalam menyimak penetapan awal bulan suci Ramadhan.
Sidang Isbat sendiri merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama untuk menentukan awal puasa berdasarkan pemantauan hilal di berbagai titik di Indonesia. Dalam kegiatan ini, Menteri Agama bersama para pemuka agama, ahli astronomi, serta perwakilan instansi terkait melakukan sidang untuk memastikan awal Ramadhan sesuai dengan metode rukyatul hilal dan hisab.
Sebagai bagian dari ASN Kementerian Agama, guru-guru MAN 2 Bantul mengikuti jalannya konferensi pers secara daring melalui platform yang disediakan oleh Kementerian Agama. Keterlibatan mereka dalam kegiatan ini bukan hanya sekadar menyimak hasil sidang, tetapi juga menjadi bagian dari upaya memperkuat pemahaman terhadap prosedur penetapan awal Ramadhan yang berbasis ilmu falak dan syariat Islam.
Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, dalam keterangannya, menyampaikan bahwa keikutsertaan para guru dalam kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari nilai-nilai profesionalisme dan kepatuhan terhadap kebijakan Kementerian Agama. “Sebagai ASN di lingkungan Kementerian Agama, penting bagi kami untuk selalu mengikuti perkembangan dan keputusan resmi pemerintah, termasuk dalam hal penetapan awal Ramadhan. Ini juga sebagai wujud partisipasi dalam menjaga kesatuan umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa,” ujarnya.
Setelah konferensi pers selesai, para guru MAN 2 Bantul turut menyampaikan informasi yang diperoleh kepada rekan-rekan pendidik lainnya serta siswa.
Dengan mengikuti konferensi pers Sidang Isbat secara daring, guru-guru MAN 2 Bantul menunjukkan komitmen mereka sebagai ASN Kementerian Agama yang selalu mendukung kebijakan pemerintah dalam bidang keagamaan. Hal ini juga menjadi bagian dari penguatan literasi keagamaan di lingkungan madrasah, khususnya dalam memahami proses penentuan awal Ramadhan yang dilakukan oleh pemerintah secara resmi.