Optimalisasi Produksi Kepiting Sangkak: Dari Pembenihan Hingga Pemasaran
Optimalisasi Produksi Kepiting Sangkak: Dari Pembenihan Hingga Pemasaran – Pangkalan Susu – Kelompok III Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN LANGSA melakukan kegiatan berkunjung di salah satu produksi industri kepiting sangkak yang ada di desa alur cempedak, dusun 4.
Industri kepiting sangkak di kelolah sendiri oleh bapak kepala desa Alur Cempedak yang bernama Bapak Ridho ginting. Beliau memberitahu cara pembibitan sampai menjadi kepiting sangkak, bibit kepiting sangkak dibeli langsung oleh tokeh yang ada di Aceh dengan harga yang berbeda-beda tergantung ukuran kepitingnya dan langsung diantar ke tempat tambang.
Setelah bibit kepitingnya sampai selanjutnya semua kaki kepiting dipotong dan disisakan hanya satu kaki, untuk memudahkan bibit kepiting sangkak bergerak dan makan. Untuk pemberian makan kepiting sangkak dilakukan selama seminggu sekali, dengan diberikan makanan berupa siput yang di sudah dipotong-potong dan diberikan kepada bibit kepiting sangkak.
Bibit kepiting sangkak diletakkan kedalam jaring yang terbuat dari bambu lalu di masukkan kedalam tambang yang berisi air asin tidak boleh ada air tawar, dikarenakan akan merusak masa pembibitan. Bibit kepiting sangkak akan keluar dari cangkak awalnya yang keras, kepiting sangkak memiliki cangkak berbentuk lembut.
Untuk melakukan hasil panen kepiting sangkak akan dilakukan selama 14 hari, selama waktu 14 hari bibit kepiting sangkak yang sudah menjadi kepiting akan bisa dipanen, masa panen bibit kepiting sangkak selama sebulan. Tidak semua bibit kepiting bisa dipanen dikarenakan ada bibit kepiting sangkak yang masa pembibitan ada yang mati.
Kepiting sangkak akan dilakukan panen satu hari 3 kali, pagi, siang dan malam, kepiting sangkak banyak didapat pada malam hari, untuk kepiting sangkak dapat diekspor di berbagai daerah dan negara, seperti yogyakarta, Eropa, Amerika, Jepang, dan negara lainnya.