Di sebuah sudut SMA Negeri 1 Banjarsari, ada seorang siswa yang begitu aktif dan penuh semangat bernama Muhammad Tawwad Al-Waro’i. Tawwad, begitu ia biasa dipanggil, bukan sekadar siswa biasa. Di balik jadwal sekolah yang padat, ia memikul misi besar: menciptakan perubahan di dunia pendidikan.
Semua bermula dari keresahan yang ia rasakan tentang minimnya wadah bagi pelajar untuk menyuarakan pendapat mereka. Tawwad melihat bahwa pelajar sering kali hanya menjadi objek dalam sistem pendidikan, tanpa kesempatan untuk menyampaikan ide atau aspirasi mereka. Dari situlah muncul gagasan besar yang mengubah perjalanan hidupnya: membentuk Forum Majelis Perwakilan Kelas (MPK) Provinsi Banten.
Forum ini tidak sekadar menjadi ajang kumpul-kumpul pelajar. Tawwad ingin Forum MPK Provinsi Banten memiliki peran nyata sebagai badan legislatif pelajar, sebuah tempat di mana suara pelajar dari berbagai sekolah di Banten dapat disatukan. Ia membayangkan forum ini sebagai jembatan antara pelajar dan pemerintah, tempat di mana aspirasi pelajar dapat diolah menjadi rekomendasi konkret untuk perbaikan pendidikan.
Namun, jalan untuk mewujudkan mimpi ini tidaklah mudah. Forum ini belum mendapatkan naungan resmi dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten, dan Tawwad harus berjuang keras untuk membuktikan bahwa inisiatif ini layak didukung. Meski demikian, ia tidak patah semangat.
Baginya, pengakuan hanyalah bonus, sedangkan yang terpenting adalah dampak yang bisa ia ciptakan.
“Banyak pelajar di Banten yang memiliki ide brilian, tetapi tidak punya wadah untuk menyampaikannya. Forum ini adalah cara kami menunjukkan bahwa suara pelajar itu penting dan patut didengar,” ujar Tawwad dengan penuh keyakinan.

Selain Forum MPK, Tawwad juga aktif di komunitas belajar bernama Smart Universe Education Indonesia Community (SUNI Education). Melalui komunitas ini, Tawwad kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan, terutama dalam bidang literasi digital. Salah satu program andalannya adalah akses Canva Pro gratis untuk pelajar.
Program ini memungkinkan siswa untuk memanfaatkan teknologi desain secara gratis. Bagi Tawwad, ini lebih dari sekadar menyediakan alat desain. Ia melihat Canva Pro sebagai sarana untuk mengasah kreativitas dan keterampilan digital pelajar, yang saat ini menjadi kebutuhan penting di era modern.
“SUNI Education adalah komunitas yang saya harap bisa menjadi ruang belajar yang menyenangkan sekaligus produktif. Kami tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga saling mendukung untuk berkembang,” kata TawwaKe depan, Tawwad memiliki visi besar. Ia ingin Forum MPK Provinsi Banten mendapatkan pengakuan resmi dari Dinas Pendidikan, sehingga forum ini dapat berperan lebih luas dan signifikan. Selain itu, ia bercita-cita menjadikan SUNI Education sebagai komunitas belajar yang mampu menjangkau pelajar di seluruh Indonesia, terutama mereka yang berada di daerah terpencil.
Meski semua ini terdengar seperti mimpi besar, Tawwad percaya bahwa setiap perubahan dimulai dari langkah kecil. Dengan ketekunan dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, ia yakin semua yang ia impikan dapat menjadi kenyataan.
Kisah Muhammad Tawwad Al-Waro’i mengajarkan kita bahwa perubahan tidak harus dimulai dari orang dewasa atau mereka yang memiliki posisi tinggi.
Dengan keberanian dan niat yang tulus, siapa pun bisa menciptakan dampak positif, tak peduli seberapa muda mereka.
“Lakukan apa yang bisa kamu lakukan hari ini, sekecil apa pun itu. Karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil,” pesan Tawwad menutup perbincangan.
Dan benar saja, Tawwad telah membuktikan bahwa dirinya adalah agen perubahan.
Ia tidak hanya menginspirasi pelajar lain untuk bermimpi besar, tetapi juga mengajarkan bahwa setiap mimpi bisa diwujudkan dengan kerja keras dan keberanian.d sambil tersenyum.