Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan bucket berbahan dasar bungkus plastik bekas makanan dan minuman, serta kawat bulu. Kegiatan ini berlangsung pada 16 Januari 2025 di Balai Dusun Treceh, Desa Sajen RT 11/RW 02, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, dan diikuti oleh ibu-ibu PKK setempat.
Inovasi ini berangkat dari permasalahan umum di rumah tangga, yaitu sampah plastik bekas makanan dan minuman yang dibuang sembarangan, sehingga beresiko mencemari lingkungan. Sampah plastik yang menumpuk dapat merusak ekosistem tanah dan air.
Mahasiswa KKN melihat potensi besar dalam mengubah bungkus plastik bekas yang biasanya dianggap tidak berguna menjadi produk bernilai guna melalui kreativitas. Setelah melakukan penelitian dan percobaan, mereka berhasil mendaur ulang sampah plastik menjadi bucket yang bermanfaat. Proses ini melibatkan pemilahan, pembersihan, dan pengolahan sampah plastik hingga menjadi bucket yang kokoh dan tahan lama. Pendekatan ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memanfaatkan energi secara efisien dengan emisi yang minim, mendukung keberlanjutan.
Bucket hasil daur ulang ini tidak hanya berguna untuk keperluan sehari-hari, tetapi juga memiliki nilai ekonomis, sehingga dapat dijual untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Program ini juga menjadi sarana pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik secara efektif. Mahasiswa KKN berharap upaya ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam gerakan pengelolaan sampah, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari ibu-ibu PKK setempat. Mereka berharap program ini menjadi langkah awal dalam mengelola sampah plastik bekas makanan dan minuman secara produktif sekaligus menjadi peluang ekonomi baru dengan nilai jual tinggi bagi warga Dusun Treceh.
Mahasiswa KKN menekankan bahwa selain mengurangi tumpukan sampah plastik, program ini juga membuka peluang usaha bagi masyarakat lokal. Produk bucket daur ulang ini diharapkan menjadi salah satu produk unggulan desa yang bernilai jual tinggi.
Melalui inovasi ini, masyarakat diharapkan semakin memahami dampak negatif sampah plastik dan pentingnya pengelolaan yang bijaksana. Para mahasiswa juga berharap program ini dapat mendorong keterlibatan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah, untuk mendukung gerakan daur ulang sampah demi mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.