• Hubungi Redaksi
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Banner Publikasi Press Release Gratis
  • Berita Utama
  • Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Metropolitan
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Ibu Kota Negara
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Selebritis
    • Sorot
    • Viral
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Metropolitan
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Ibu Kota Negara
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Selebritis
    • Sorot
    • Viral
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Pertanian

Menghadapi Ganoderma di Kebun Sawit

Langkah Menuju Solusi

Andi by Andi
7 May 2025
in Pertanian
A A
0
WhatsApp Image 2025 05 06 at 22.25.45
855
SHARES
1.2k
VIEWS

ASAHAN, SUMATERA UTARA —  Jamur Ganoderma dikenal luas sebagai penyebab penyakit busuk pangkal batang (Basal Stem Rot/BSR). Gejalanya sulit terdeteksi pada tahap awal, karena infeksi baru tampak setelah dua hingga tiga tahun menjalar. Di lahan petani yang  dua hektare kebun sawitnya  dulu mampu menghasilkan hingga 24 ton tandan buah segar (TBS) per hektare per tahun. Kini, hasil panen anjlok drastis menjadi hanya 2,4 ton. Penyebab utamanya adalah jamur Ganoderma boninense, musuh dalam diam yang menggerogoti akar dan batang sawit. “Pada 2023, lebih dari 170 ribu hektare kebun sawit di Indonesia terdampak Ganoderma, dengan tingkat kematian pohon mencapai 80 persen di beberapa daerah seperti Asahan,” ungkap Kuntoro Boga Andri, Kepala Pusat BRMP Perkebunan, Kementerian Pertanian, saat ditanyakan via telepon, Senin (6/5).

Kuntoro menambahkan, petani kecil berada di garis depan ancaman ini. Sekitar 41 persen lahan sawit nasional dikelola petani mandiri, namun mereka kerap kekurangan akses terhadap informasi, modal, dan teknologi pencegahan. “Biaya untuk sanitasi lahan dan aplikasi agen hayati seperti Trichoderma bisa mencapai Rp17 hingga 20 juta per hektare per tahun. Ini berat bagi petani kecil,” jelasnya. Di sisi lain, penggunaan bibit unggul tahan Ganoderma masih minim, hanya sekitar 15 persen, utamanya karena harga bibit bersertifikat dua kali lipat lebih mahal dari bibit biasa.

Langkah Solutif: Riset, Edukasi, dan Kolaborasi

Baca Juga

WhatsApp Image 2025 05 07 at 16.57.46 1

Dorong Modernisasi Sawit, Indonesia dan Malaysia Gelar Simposium Teknologi Industri Sawit HASI 2025

8 May 2025
Kakao Indonesia

Perang Dagang Global Buka Peluang Strategis bagi Perkebunan Indonesia

30 April 2025
Pelantikan Kabadan dan Kepala Unit Kerja BrMP

BrMP: Tonggak Baru Modernisasi Pertanian Indonesia

26 March 2025
Penyuluh lapangan menjelaskan informasi kepada petani

Memudarnya Jembatan Pengetahuan Teknologi Pertanian

23 March 2025

Menghadapi tantangan serius ini, Kuntoro menekankan perlunya strategi penanganan Ganoderma yang komprehensif dan terkoordinasi. Pertama, pemerintah perlu mempercepat riset dan pengembangan varietas kelapa sawit tahan Ganoderma yang dapat segera disalurkan kepada petani. “Distribusi bibit unggul harus menjangkau petani dengan harga terjangkau, melalui skema subsidi atau pembiayaan yang tepat,” ujarnya.

Ia juga mendorong pemanfaatan agen hayati seperti Trichoderma sp. dan Gliocladium sp., yang telah terbukti efektif meningkatkan ketahanan tanaman. “Penggunaan bibit yang telah diperlakukan dengan agensia hayati perlu diperluas, karena ini bagian dari solusi jangka panjang berbasis agrobioteknologi,” jelas Kuntoro.

Pendidikan kepada petani juga menjadi elemen penting. Menurutnya, pelatihan mengenai deteksi dini, sanitasi lahan, dan penggunaan agen hayati harus terus diperluas. “Kita perlu memanfaatkan teknologi digital untuk pelatihan dan konsultasi online, agar literasi petani meningkat dan penanganan penyakit ini bisa lebih cepat,” tambahnya.

Banner Publikasi Press Release Gratis

Sinergi PSR dan Peran Swasta

Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) juga perlu disesuaikan agar lebih ramah bagi petani kecil. Kuntoro menggarisbawahi pentingnya evaluasi dan penyederhanaan syarat administratif, seperti kepemilikan lahan sah dan keanggotaan kelembagaan petani. “Ini sering jadi kendala. Pendampingan teknis dan akses pembiayaan harus diperkuat agar partisipasi petani meningkat,” tegasnya.

Kolaborasi multipihak menjadi kunci. Pemerintah, perusahaan swasta, lembaga penelitian, hingga organisasi petani perlu membentuk kemitraan strategis untuk mendorong inovasi dan transfer teknologi. “Perusahaan besar bisa menyediakan sumber daya dan teknologi, sementara lembaga riset memastikan pendekatan ilmiah yang efektif. Semua harus berjalan bersama,” terang Kuntoro.

Ia menutup pernyataannya dengan harapan: jika strategi-strategi ini dijalankan secara sinergis dan berkelanjutan, maka penyebaran Ganoderma dapat dikendalikan. “Ini bukan hanya soal menyelamatkan pohon, tetapi menyelamatkan mata pencaharian jutaan keluarga petani sawit dan menjaga keberlanjutan industri nasional,” pungkas Kuntoro Boga Andri.

Share342Tweet214Share60Pin77SendShare
Banner Publikasi Press Release Gratis
Previous Post

Jadi TNI-POLRI: Simbol Kekuatan Negara atau Simbol Pamer Gaya?

Next Post

Pancasila sebagai Landasan Etika Komunikasi di Era Digital

Andi

Andi

Related Posts

WhatsApp Image 2025 05 07 at 16.57.46 1

Dorong Modernisasi Sawit, Indonesia dan Malaysia Gelar Simposium Teknologi Industri Sawit HASI 2025

8 May 2025
Kakao Indonesia

Perang Dagang Global Buka Peluang Strategis bagi Perkebunan Indonesia

30 April 2025
Pelantikan Kabadan dan Kepala Unit Kerja BrMP

BrMP: Tonggak Baru Modernisasi Pertanian Indonesia

26 March 2025
Penyuluh lapangan menjelaskan informasi kepada petani

Memudarnya Jembatan Pengetahuan Teknologi Pertanian

23 March 2025
Next Post
Pancasila

Pancasila sebagai Landasan Etika Komunikasi di Era Digital

WhatsApp Image 2025 05 06 at 09.24.03

Karya Nabila, Siswa MTsN 6 Bantul untuk Teknologi Ramah Lingkungan, Raih Juara 1 Karya Ilmiah Remaja

WhatsApp Image 2025 05 05 at 15.32.44

Guru BK MTsN 6 Bantul Ikuti Kegiatan MGBK MTs Kabupaten Bantul

WhatsApp Image 2025 05 06 at 14.34.48

Tim Konsumsi Kemah Penggalang MTsN 6 Bantul Siapkan Menu Bergizi di Bumi Perkemahan Banyunibo

Trotoar

Banyak Jalan Trotoar Pasar Ciamis Yang Digunakan Lapak Pedagang

Please login to join discussion

Sponsored Post

Quinn Depok Ethnic Fashion Festival 2023

Anissa Quinn Puteri Batik Cilik Indonesia 2022 Hadir Dalam Depok Ethnic Fashion Festival (DEFF) 2023

by Redaksi
12 December 2023
6

...

Ry Hyori Dermawan Rilis Single Berjudul 'Indonesia Yang Ku Cinta'

Ry Hyori Dermawan Rilis Single Berjudul ‘Indonesia Yang Ku Cinta’

by Hy
13 September 2024
2

...

Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran Berita menghadirkan berbagai informasi terbaru dan terpercaya.

Follow Us

Rumah Prabu Half Page
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan Penggunaan Website
  • Disclaimer

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Metropolitan
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Ibu Kota Negara
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Selebritis
    • Sorot
    • Viral
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita