Generasi millenial kini dikenal dengan pola pikir dan gaya hidup yang berbeda dibanding generasi sebelumnya, terutama generasi baby boomer. Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah dalam memilih hunian.
Kamu mungkin pernah bertanya-tanya mengapa banyak millenial saat ini lebih suka tinggal di rumah berukuran kecil, sementara generasi sebelumnya, seperti baby boomer, lebih banyak memilih rumah besar dengan halaman luas.
Tren ini bukan tanpa alasan—ada berbagai faktor yang memengaruhi pilihan millenial dalam membeli rumah, yang mencerminkan gaya hidup dan prioritas mereka.
1. Keterbatasan Finansial dan Biaya Hidup
Banyak millenial dihadapkan pada biaya hidup yang semakin tinggi, terutama di kota-kota besar. Selain itu, harga properti juga mengalami kenaikan yang signifikan dari waktu ke waktu.
Bagi banyak millenial, memiliki rumah besar mungkin bukan pilihan realistis, mengingat penghasilan rata-rata yang mereka miliki dan berbagai tanggung jawab finansial lainnya, seperti cicilan pendidikan, kendaraan, atau investasi jangka panjang.
Dengan harga properti yang semakin melambung, rumah berukuran kecil menjadi pilihan yang lebih terjangkau. Rumah kecil tidak hanya lebih murah, tetapi juga membutuhkan biaya perawatan dan energi yang lebih rendah.
Hal ini memungkinkan millenial mengalokasikan penghasilan mereka untuk kebutuhan lain atau bahkan untuk menikmati gaya hidup yang lebih beragam, seperti traveling atau mengembangkan karier.
2. Gaya Hidup Praktis dan Minimalis
Millenial dikenal lebih memilih gaya hidup praktis dan minimalis. Kamu pasti pernah melihat tren desain minimalis yang marak di kalangan anak muda. Selain menghemat ruang, gaya hidup ini juga mendukung millenial yang cenderung lebih menyukai hunian yang efisien.
Mereka tak ingin dipusingkan dengan perawatan rumah yang rumit dan memilih untuk mengurangi barang-barang yang tidak dibutuhkan.
Hunian kecil mendukung konsep ini karena mendorong pemiliknya untuk memilah barang-barang yang betul-betul diperlukan. Rumah kecil memberikan kenyamanan dan fungsi yang memadai tanpa banyak ruang yang terbuang.
Sebagai bonus, desain rumah kecil juga biasanya lebih mudah disesuaikan dengan teknologi terbaru yang dapat menambah efisiensi hunian, seperti sistem smart home atau bahkan instalasi lift kecil dari kontraktor lift Indonesia untuk rumah bertingkat minimalis.
3. Kedekatan dengan Fasilitas Publik dan Transportasi
Lokasi sering kali menjadi pertimbangan utama bagi millenial dalam membeli rumah. Mereka lebih suka tinggal di area yang dekat dengan pusat kegiatan, fasilitas publik, dan transportasi umum.
Hunian di dekat pusat kota atau daerah berkembang biasanya terbatas pada rumah atau apartemen berukuran kecil.
Alasan ini cukup logis, karena millenial lebih cenderung mengutamakan mobilitas dan aksesibilitas dibandingkan memiliki rumah besar yang jauh dari pusat kota. Waktu tempuh yang lebih singkat ke tempat kerja atau pusat perbelanjaan sangat membantu dalam mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
4. Fleksibilitas dalam Pindah atau Investasi
Millenial juga lebih fleksibel dalam hal lokasi tempat tinggal dan cenderung menyukai kebebasan untuk berpindah-pindah sesuai kebutuhan, seperti jika mendapat pekerjaan baru di kota lain. Kebanyakan dari mereka juga remote working, suka bekerja dari rumah.
Hunian kecil lebih mudah dijual kembali atau disewakan, sehingga menjadi aset yang lebih fleksibel. Selain itu, rumah kecil yang lebih terjangkau juga dapat menjadi langkah awal untuk berinvestasi di properti.
5. Kesadaran Lingkungan
Millenial dikenal lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan. Rumah kecil umumnya lebih hemat energi, baik dalam hal pemakaian listrik, pendingin ruangan, hingga air. Dengan mengurangi ukuran hunian, millenial secara tidak langsung mengurangi jejak karbon mereka, yang sejalan dengan upaya menjaga lingkungan.
Pada akhirnya, pilihan rumah kecil mencerminkan prioritas dan kebutuhan generasi millenial yang berbeda dari generasi baby boomer. Hunian kecil menawarkan lebih dari sekadar tempat tinggal, tetapi juga mendukung gaya hidup yang efisien, fleksibel, dan ramah lingkungan.
Dengan begitu, kamu bisa melihat bahwa tren ini bukan hanya soal ukuran rumah, tetapi juga soal perubahan pola pikir dan nilai-nilai yang dipegang oleh generasi masa kini.