Desa Cijati, kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap merupakan desa yang tersembunyi tetapi, memiliki potensi besar dalam usaha tingkat kecil dan menengah (UMKM) seperti makanan ringan, sale pisang, kripik pisang dan singkong, dan kerajinan tikar dari daun pandan. Desa Cijati yang akan kaya kekayaan alamnya menjadi salah satu faktor UMKM di desa tersebut mampu berdaya saing dengan indrustri lainnya dan tentunya mampu mengekspor ke berbagai wilayah diluar desa Cijati, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Dari hasil penuturan dengan ketua UMKM desa Cijati mengatakan “Kami biasa membuat sale pisang baiasaya ada reselell yangan ada di kecamatan Cimanggu dan khususnya yang saya kelola itu saya kirim sampai bali” ujar Bapak Saful.
Namun, terlepas dari potensi yang besar, UKM di desa Cijati masih menghadapi banyak tantangan. Beberapa pemilik usaha enggan untuk mengembangkan bisnis mereka lebih lanjut karena mereka sudah puas dengan hasil yang ada saat ini. Selain itu, masih banyak UKM yang belum menyelesaikan legalitas produk mereka, terutama dalam hal NIB (Nomor Induk Berusaha), karena keterbatasan pengetahuan dan aksesibilitas. Selain itu, komersialisasi produk juga masih terbatas, dengan variasi produk yang minim dan kemasan yang kurang menarik. Hal ini berdasarak hasil wawancara dengan ketua UMKM desa Cijati.
Mahasiswa KKN Universitas Peradaban Bumiayu berupaya memberikan jawaban terkait permasalahan pada UMKM dengan bekerjasama bersama pemerintah desa, pelaku usaha kecil dan menengah, serta tokoh adat. Peningkatan kapasitas pelaku usaha kecil dan menengah melalui pelatihan manajemen bisnis, inovasi produk dan strategi pemasaran digital merupakan langkah penting. Selain itu, fasilitasi legalitas produk, seperti NIB, perlu ditingkatkan untuk memastikan produk UMKM dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Tetapi permasalahan lain juga mempengaruhi akan potensi UMKM desa Cijati yakni rata-rata pelaku UMKM adalah orang yang berumur tua. Faktor tersebut yang mempengaruhi akan perkembengan potensi UMKM desa Cijati.
Salah satu pelaku UMKM juga menuturkan bahwa di desa Cijati sering sekali diadakan pelatihan tetapi rata- rata pelaku UMKM berumur tua sehingga tidak tahu akan penggunaan teknologi dan merasa cukup dengan hasil yang ada.
Dari faktor tersebut Mahasiswa Universitas Peradaban memberikan sebuah terbosan untuk memberikan peluang agar UMKM desa Cijati dapat berkebambang dengan memberikan sosialiasi secara langsung terhadap pelaku UMKM. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, UMKM di Desa Cijati memiliki potensi besar untuk berkembang dan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Pemberdayaan UMKM tidak hanya akan meningkatkan perekonomian desa, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan kemandirian masyarakat Desa Cijati.