Desa Gelangsar, Kecamatan Gunungsari Lombok Barat, yang dikenal dengan potensi alamnya yang melimpah, baru-baru ini menjadi lokasi pelaksanaan sosialisasi tentang budidaya lebah Trigona dan pembuatan pupuk kompos. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat lebah tanpa sengat serta mendorong praktik pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah organik.
Lebah Trigona, yang dikenal sebagai lebah tanpa sengat, memiliki berbagai manfaat, terutama dalam sektor pertanian dan lingkungan. Lebah ini berperan penting dalam proses penyerbukan tanaman, yang berdampak langsung pada peningkatan hasil panen. Selain itu, madu Trigona memiliki nilai ekonomi tinggi karena kandungan nutrisinya yang lebih unggul dibandingkan madu biasa.
Dalam sosialisasi yang dilakukan, masyarakat Desa Gelangsar diberikan teori tentang teknik dasar budidaya lebah Trigona, mulai dari pembuatan kotak sarang hingga cara panen yang baik dan benar. Sosialisasi ini diharapkan dapat membantu petani memperoleh tambahan penghasilan sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem.
Selain edukasi tentang lebah Trigona, kegiatan ini juga mencakup pelatihan pembuatan pupuk kompos sebagai solusi untuk mengelola limbah organik di desa. Kompos merupakan alternatif pupuk alami yang dapat meningkatkan kesuburan tanah tanpa harus bergantung pada pupuk kimia.
Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan cara mengolah sisa-sisa tanaman dan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos yang berkualitas. Dengan penerapan teknik yang tepat, petani dapat mengurangi biaya produksi dan menjaga kelestarian lingkungan.
Edukasi mengenai lebah Trigona dan pembuatan pupuk kompos ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Desa Gelangsar. Selain meningkatkan kesejahteraan petani melalui produk bernilai ekonomi tinggi, kegiatan ini juga berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Dengan adanya kesadaran tentang pentingnya lebah sebagai agen penyerbukan dan pemanfaatan limbah organik, Desa Gelangsar diharapkan dapat menjadi contoh dalam penerapan pertanian berkelanjutan. Jika program ini terus dikembangkan, bukan tidak mungkin desa ini akan menjadi pusat produksi madu Trigona dan pupuk kompos yang dapat bersaing di pasar lokal maupun nasional.
Melalui langkah nyata ini, masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya alam.