Tuban – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tuban terus berkomitmen untuk memberikan pembinaan kemandirian bagi warga binaan, salah satunya melalui pembuatan kerajinan tangan dari kertas yang dilaksanakan oleh Sub Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Tuban. Kamis, (27/02).
Kerajinan tangan ini dirangkai dalam bentuk merak yang dibuat dari kertas-kertas bekas. Dalam Proses pembuatannya, kerajinan kertas merak ini melibatkan teknik-teknik khusus seperti lipat, potong, dan lem untuk menciptakan bentuk yang unik dan menarik. Dengan desain yang unik dan bahan baku yang ramah lingkungan, kerajinan kertas ini juga dapat menjadi pilihan yang tepat bagi Lapas Tuban untuk memiliki produk yang estetik dan ramah lingkungan sehingga produk ini dapat menjadi salah satu contoh produk UMKM yang sangat potensial untuk terus diproduksi oleh Lapas Tuban.
Hal ini berkaitan erat dengan implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang juga merupakan wujud dari Asta Cita Presiden Prabowo yaitu dalam hal pendayagunaan Warga Binaan untuk terus menghasilkan produk UMKM.
Kalapas Tuban, Irwanto Dwi Yhana menyampaikan bahwa kerajinan kertas menjadi salah satu bentuk ekspresi seni sehingga dapat juga menyalurkan minat dan bakat warga binaan dalam bidang seni.
Selain sebagai bentuk pembinaan, berharap kerajinan kertas ini dapat menjadi salah satu produk UMKM karya warga binaan Lapas Tuban sehingga dapat mensukseskan 13 program Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,”
Selain dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai jual, diharapkan juga dapat memberikan bekal ketrampilan bagi warga binaan sehingga mereka mempunyai bekal ketika bebas nanti dan kembali ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya agar tidak mengulangi kesalahan lagi. **(HumasPastu/CA)