Mojokembang, Mojokerto – Bagus subarkah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Sub Kelompok 02/R15 memprakarsai program $ inovatif$ berupa pemanfaatan limbah bonggol jagung menjadi briket arang ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Mojokembang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, pada Semester Gasal 2024/2025.
Dipimpin oleh Raihan Anwar T, mahasiswa dari Program Studi Administrasi Negara, program ini melibatkan tim yang terdiri dari Bagus Subarkah, Fifiana Putri Febianti, Gading Rensa Qaira F, dan Devi Lutvita Sari, dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan, Zida Wahyudin, S.Pd., M.Si.
Program ini bertujuan mengolah limbah bonggol jagung menjadi briket sebagai energi alternatif untuk mengatasi krisis bahan bakar sekaligus memanfaatkan limbah pertanian yang sering terbuang percuma.
Briket yang dihasilkan memiliki nilai kalor tinggi, emisi rendah, dan biaya produksi yang terjangkau. Proses pembuatan melibatkan teknik karbonisasi serta penggunaan perekat alami.
“Dengan memanfaatkan limbah yang sebelumnya tidak digunakan, kami berharap dapat mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi kami, terutama para petani jagung,” ujar pak sumantri, ketua karang taruna desa mojokembang
Selama 12 hari pelaksanaan, mulai 12 hingga 23 Januari 2024, tim KKN melaksanakan berbagai kegiatan, termasuk sosialisasi, pelatihan teknis, pendampingan produksi, hingga pemasaran produk. Mitra utama kegiatan ini adalah Karang Taruna Desa Mojokembang. Selain menghasilkan briket, program ini juga mendorong edukasi pengelolaan limbah dan penggunaan energi ramah lingkungan.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan limbah secara bertanggung jawab dan menyediakan alternatif energi berkelanjutan. Dengan keberhasilan proyek ini, Desa Mojokembang diharapkan menjadi percontohan pengelolaan limbah pertanian di wilayah sekitar.
Inovasi ini membuktikan bahwa solusi sederhana berbasis masyarakat dapat memberikan dampak besar terhadap lingkungan dan kesejahteraan sosial. Tim KKN juga berharap bahwa hasil penelitian dan implementasi ini dapat menjadi dasar bagi usaha mikro berbasis limbah pertanian di masa depan.