Hari Toilet Sedunia di SMP Negeri 19 Jakarta
Edukasi GET – Gerakan Etika ber Toilet Memberikan Kesadaran kepada Para Siswa Siswi untuk Menjaga Sanitasi Toilet
Hari Toilet Sedunia di SMP Negeri 19 Jakarta – Jakarta, Pada hari Selasa tanggal 19 November 2024 Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) menyelenggarakan peringatan Hari Toilet Sedunia di SMP Negeri 19 Jakarta, turut hadir dalam acara ini antara lain Ketua Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), Ibu Naning Adiwoso beserta seluruh team pendukung, dan dihadiri oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 19 Jakarta, Ibu Dr. Faridah, M.Pd dan siswa siswi SMP Negeri 19 Jakarta.
Acara Hari Toilet Sedunia tahun 2024 ini ditujukan untuk melakukan kegiatan edukasi GET (Gerakan Etika ber Toilet) yang ditujukan untuk memberikan kesadaran kepada siswa siswi untuk menjaga sanitasi Toilet yang harus dimulai dari diri sendiri sehingga bisa menjadi kebiasaan yang baik.
Acara ini mendapat sambutan yang sangat bagus dari pihak sekolah dan siswa yang begitu antusias hadir dan ikut terlibat dalam acara yang diselingi dengan permainan dan pembagian door prize.
Ibu Naning Adiwoso memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada pihak sekolah SMP Negeri 19 Jakarta yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan Hari Toilet Sedunia tahun 2024 dan tidak lupa juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah ikut terlibat dan menjadi sponsor dari kegiatan ini, seperti Toto Indonesia, Paseo Indonesia dan Snap Clean
Tentang Hari Toilet Sedunia
Hari Toilet Sedunia merupakan sebuah kampanye untuk memberikan motivasi dan menggerakkan penduduk dunia mengenai pentingnya sanitasi. Program yang pertama kali dibentuk oleh World Toilet Organization pada tahun 2001 ini ditujukan untuk membangkitkan kesadaran penduduk global mengenai isu sanitasi yang diadakan pada setiap tanggal 19 November. Sejak 2001, Hari Toilet Sedunia telah tumbuh dan diakui oleh partner dunia. Pada tahun 2013, PBB menandatangani penetapan Hari Toilet Sedunia menjadi hari internasional PBB dalam Resolusi PBB A/67/L.75 (UN Resolution A/67/L.75)
Latar Belakang Hari Toilet Sedunia
Pada tahun 2015, diperkirakan sebanyak 2,4 miliar (atau 1 dari 3 penduduk) kurang memiliki akses ke fasilitas sanitasi, dan kurang dari 1 miliar penduduk masih buang air besar di tempat terbuka.
Penyebaran penyakit, seperti diare, schistosomiasis, dan malagizi pada anak-anak yang terkait dengan suatu keadaan bernama enteropati lingkungan, merupakan akibat langsung dari buang air besar di tempat terbuka.
Sebanyak 58% kasus diare disebabkan pula oleh air tidak sehat dan sanitasi yang buruk dan tingkah laku yang tidak higienis. Ini artinya, selama tahun 2013, lebih dari 340.000 anak-anak di bawah lima tahun meninggal akibat sanitasi dan air yang tidak higienis. Penyediaan fasilitas sanitasi telah menurunkan tingkat penyakit diare anak-anak hingga 7–17%, dan tingkat kematian menurun dari 5% hingga 20%. Terakhir, pemisahan kotoran manusia dari kontak langsung dengan manusia dan lingkungannya, berarti orang-orang telah terlindungi dari penyakit-penyakit tersebut. Penyediaan akses ke fasilitas toilet dasar menurunkan tingkat penyebaran penyakit hingga dua kali lipat.
World Toilet Day (WTD) is an official United Nations international observance day on 19 November to inspire action to tackle the global sanitation crisis. Worldwide, 4.2 billion people live without “safely managed sanitation” and around 673 million people practice open defecation. Sustainable Development Goal 6 aims to “Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all”. In particular, target 6.2 is to “End open defecation and provide access to sanitation and hygiene”. When the Sustainable Development Goals Report 2020 was published, United Nations Secretary-General António Guterres said, “Today, Sustainable Development Goal 6 is badly off track” and it “is hindering progress on the 2030 Agenda, the realization of human rights and the achievement of peace and security around the world”.
World Toilet Day exists to inform, engage and inspire people to take action toward achieving this goal. The UN General Assembly declared World Toilet Day an official UN day in 2013, after Singapore had tabled the resolution (its first resolution before the UN’s General Assembly of 193 member states). Prior to that, World Toilet Day had been established unofficially by the World Toilet Organization (a Singapore-based NGO) in 2001.
UN-Water is the official convener of World Toilet Day. UN-Water maintains the official World Toilet Day website and chooses a special theme for each year. In 2020 the theme was “Sustainable sanitation and climate change“. In 2019 the theme was ‘Leaving no one behind’, which is the central theme of the Sustainable Development Goals. Themes in previous years include nature-based solutions, wastewater, toilets and jobs, and toilets and nutrition. World Toilet Day is marked by communications campaigns and other activities. Events are planned by UN entities, international organizations, local civil society organizations and volunteers to raise awareness and inspire action.
Toilets are important because access to a safe functioning toilet has a positive impact on public health, human dignity, and personal safety, especially for females. Sanitation systems that do not safely treat excreta (feces) allow the spread of disease. Serious soil-transmitted diseases and waterborne diseases such as cholera, diarrhea, typhoid, dysentery and schistosomiasis can result.
Happy World Toilet Day (WTD), semangat terus untuk kita semua dalam menjaga Sanitasi Toilet Indonesia. Toilet Indonesia bersih, Indonesia sehat.
Fotografer : @maurymediina @snapicrara
#asosiasitoiletindonesia #smpn19jakarta #sosialisasitoiletbersih #toilethigienis #toiletindonesia #toiletbersih #wtd2024 #worldtoiletday2024