Greenpeace Indonesia dan Perjuangan Transisi Energi Menuju NZE 2060
Greenpeace Indonesia menentang pengembangan kebijakan kendaraan listrik yang lebih diprioritaskan dalam mencapai target Net-Zero Emission (NZE) 2060. Greenpeace merupakan organisasi lingkungan yang juga bergerak di bidang transisi energi merasa bahwa masalah energi dan pengurangan emisi karbon di Indonesia membutuhkan strategi secara lebih menyeluruh.
Komitmen Net-Zero Emission 2060 dan Kontroversi Implementasi
Indonesia merupakan salah satu dari 197 negara yang telah berkomitmen untuk mencapai Net-Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 sejak Paris Agreement 2015. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia memprioritaskan kebijakan kendaraan listrik daripada Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam implementasinya. Strategi ini kemudian dikritik oleh Greenpeace Indonesia yang berpendapat bahwa mobil listrik saja tidak cukup untuk mengatasi krisis energi dan mengurangi emisi karbon secara nyata.
Perjalanan Panjang Greenpeace dalam Isu Energi
Greenpeace Indonesia telah terlibat dalam kampanye energi sejak tahun 2008, terutama menentang kebijakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara. Organisasi ini menekankan bahwa pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil dan peralihan total ke sumber energi baru terbarukan merupakan langkah penting dari transisi energi yang efisien.
Strategi Greenpeace dalam Mendorong Transisi Energi
Dalam kampanye yang dilaksanakan, Greenpeace Indonesia berfokus menggunakan berbagai strategi:
- Riset dan Data: Dalam mendukung argumentasi pentingnya transisi ke sumber energi terbarukan maka Greenpeace menggunakan penelitian dan data ilmiah untuk meningkatkan kredibilitas.
- Kampanye Aksi Langsung dan Media Sosial: Greenpeace memilih pemanfaatan media sosial dan demonstrasi tanpa kekerasan sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta memberikan tekanan pada pemerintah untuk mengambil tindakan nyata.
- Pemberdayaan Masyarakat: Greenpeace juga melibatkan masyarakat lokal dalam berbagai proyek percontohan, seperti memasang panel surya di sekolah, pesantren, dan komunitas petani untuk membuktikan bahwa transisi energi dapat dilakukan secara nyata dan bertahap.
Implementasi Model Mixed Scanning dalam Strategi Greenpeace
Dalam mengambil keputusan, Greenpeace Indonesia menggunakan metode mixed scanning yang menggabungkan perubahan bertahap (inkremental) dan perubahan mendasar (fundamental).
- Keputusan Inkremental: Sebagai langkah awal menuju peralihan energi yang lebih besar maka sejumlah proyek kecil, seperti pemasangan panel surya di komunitas pertanian dan sekolah harus diimplementasikan secara bertahap.
- Keputusan Fundamental: Greenpeace menyerukan kebijakan nasional secara mendesak untuk mendorong transisi yang signifikan ke sumber energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada PLTU batu bara.
Kemampuan Adaptasi dan Keunggulan Praktis
Dalam kebijakan transisi energi, pendekatan Greenpeace juga menunjukkan kemampuan fleksibilitas dan efektivitas:
- Kemampuan Adaptasi: Pendekatan ini menyesuaikan dengan kondisi masyarakat dan kemampuan pemerintah daripada menyerukan penghentian penggunaan energi secara tiba-tiba.
- Peningkatan Skala Kampanye: Setelah memulai dengan upaya sederhana, Greenpeace saat ini menjangkau khalayak yang lebih luas dengan langkah besar seperti “Jakarta Solar City.”
- Efisiensi Sumber Daya: Dalam mempercepat transisi energi di Indonesia, kombinasi strategi kampanye dan pembangunan koalisi dengan berbagai pihak lain harus dioptimalkan.
Menuju Masa Depan Energi Berkelanjutan
Model mixed scanning yang diimplementasikan oleh Greenpeace Indonesia telah berhasil memajukan transisi energi di Indonesia dengan menyeimbangkan antara perubahan bertahap (inkremental) dan perubahan mendasar (fundamental). Kedua model ini memungkinkan pendekatan yang lebih realistis dan berkelanjutan. Kemudian agar Indonesia dapat secara efektif memenuhi target NZE 2060, selain pemerintah maka masyarakat dan organisasi lingkungan seperti Greenpeace harus secara aktif berpartisipasi dalam perjuangan transisi energi.
Sumber:
Nugroho, B., & Angela, D. (2024). Strategi NGO Lingkungan Greenpeace Indonesia Dalam Mendorong Transisi Energi Baru dan Terbaharukan (EBT) di Tengah Kontroversi Realisasi Net Zero Emission (NZE) 2060 di DKI Jakarta. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 7(3), 164–181.