Stroke merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia. Penyakit ini terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak secara permanen. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia, terutama pada kelompok usia lanjut. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya stroke serta pentingnya pencegahan sejak dini, mahasiswa Kedokteran Universitas Diponegoro, Aldy Syahdan Athalla, melaksanakan program kerja monodisiplin bertajuk “Edukasi Stroke dan Pelatihan Senam Anti-Stroke” di Desa Kembang Langit.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 19 Januari, bertempat di lapangan voli Desa Kembang Langit. Acara ini diikuti oleh para lansia setempat yang antusias untuk belajar lebih dalam tentang stroke dan cara pencegahannya. Kehadiran lansia dalam kegiatan ini sangat penting mengingat usia tua merupakan salah satu faktor risiko utama stroke. Selain faktor usia, kondisi lain seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok juga turut berkontribusi dalam meningkatnya risiko terkena stroke.
Pentingnya Edukasi Stroke bagi Lansia
Sesi pertama dalam kegiatan ini adalah penyuluhan mengenai stroke, yang mencakup pemahaman tentang penyakit ini, faktor risikonya, gejala yang harus diwaspadai, serta tindakan pencegahan yang bisa dilakukan. Salah satu aspek penting yang ditekankan adalah metode deteksi dini stroke dengan mengenali gejala awal yang biasa disebut FAST (Face drooping, Arm weakness, Speech difficulty, Time to call emergency).
Selain itu, dijelaskan pula bahwa pola hidup sehat sangat berperan dalam mencegah stroke. Lansia diajak untuk memahami pentingnya mengontrol tekanan darah, menjaga kadar gula darah tetap stabil, mengatur pola makan yang seimbang, serta rutin melakukan aktivitas fisik untuk menjaga kebugaran tubuh.
Para peserta terlihat aktif dalam sesi ini, mereka mengajukan berbagai pertanyaan seputar kondisi kesehatan masing-masing, termasuk cara mengatasi tekanan darah tinggi dan pola makan yang baik untuk mencegah stroke.
Pelatihan Senam Anti-Stroke: Gerakan Mudah untuk Lansia
Setelah sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan senam anti-stroke yang dipandu secara langsung. Senam ini dirancang khusus untuk meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, serta fleksibilitas tubuh, sehingga dapat membantu lansia dalam menjaga kesehatan dan mengurangi risiko jatuh, yang sering kali menjadi faktor pemicu stroke sekunder.
Gerakan senam yang diajarkan meliputi peregangan ringan, latihan pernapasan, serta gerakan sederhana yang dapat memperbaiki sirkulasi darah. Para lansia mengikuti gerakan senam dengan semangat dan keceriaan. Tidak sedikit yang mengaku bahwa mereka merasa lebih segar setelah melakukan senam bersama.
Senam ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah stroke, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup para lansia. Aktivitas fisik yang rutin dilakukan dapat membantu meningkatkan koordinasi tubuh, memperbaiki metabolisme, serta mengurangi risiko penyakit degeneratif lainnya seperti osteoporosis dan penyakit jantung.
Harapan dan Dampak Program bagi Masyarakat
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Kembang Langit, khususnya para lansia, semakin memahami pentingnya menjaga kesehatan untuk mencegah stroke. Selain itu, senam anti-stroke yang telah diajarkan dapat terus dipraktikkan secara mandiri atau dalam kelompok agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan.
Program ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung kesehatan masyarakat. Ke depannya, diharapkan semakin banyak program kesehatan yang dapat diterapkan di lingkungan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan penyakit tidak menular seperti stroke.
Dengan edukasi yang tepat dan kebiasaan hidup sehat, harapannya angka kejadian stroke pada lansia dapat ditekan, sehingga mereka dapat menikmati masa tua yang lebih sehat dan produktif.