Dorong Ekonomi Inklusif, Lakpesdam NU Sukoharjo Gelar Pelatihan Keripik Jamur bagi Remaja Disabilitas di Desa Ngreco
Sukoharjo – LAKPESDAM NU Sukoharjo menyelenggarakan pelatihan pembuatan keripik jamur bagi remaja disabilitas dan kelompok orang tua anak berkebutuhan khusus di Balai Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kamis (31/10). Pelatihan yang melibatkan 55 peserta ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan ekonomi kelompok rentan agar lebih mandiri. Menghadirkan para narasumber berpengalaman di bidang budidaya dan pengolahan jamur, acara ini diharapkan bisa membantu peserta memanfaatkan keterampilan baru untuk peluang usaha lokal.
Ketua LAKPESDAM NU Sukoharjo, Muhammad Zainuddin, dalam sambutannya menegaskan pentingnya keterampilan ekonomi untuk memberdayakan kelompok rentan di masyarakat. “Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi bekal keterampilan yang membantu peserta meningkatkan taraf hidup mereka melalui usaha mandiri yang berkelanjutan,” ujarnya. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya dukungan dari masyarakat agar kelompok rentan dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi desa secara inklusif.
Kepala Desa Ngreco, Saimin, menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan rasa bangganya bahwa Desa Ngreco dipilih sebagai lokasi pelatihan. Menurutnya, pelatihan ini menjadi peluang besar bagi kelompok disabilitas dan orang tua dengan anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan keterampilan yang bisa dimanfaatkan untuk usaha lokal. “Desa akan mendukung penuh kegiatan pemberdayaan semacam ini agar dapat menjadi contoh positif bagi desa-desa lainnya di Sukoharjo,” katanya.
Pada sesi materi pertama, narasumber utama, Muhammad Hakim Azizi, Dosen UNU Surakarta sekaligus Direktur Jamur Kaya, memberikan pengantar tentang teknik budidaya jamur dan potensi ekonominya. Beliau menjelaskan jenis-jenis jamur yang mudah dibudidayakan serta teknik pengolahan dasar untuk membuat keripik jamur yang berkualitas. Menurut Hakim, keripik jamur memiliki nilai ekonomi yang besar, terutama bagi konsumen yang sadar akan manfaat kesehatan.
Setelah sesi teori, para peserta langsung mempraktikkan proses pembuatan keripik jamur dengan panduan narasumber. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mencoba teknik pengolahan mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses penggorengan. Para peserta tampak antusias, terutama saat mengetahui teknik-teknik yang dapat meningkatkan rasa dan kerenyahan keripik jamur mereka.
Sesi berikutnya diisi oleh Endang Tri Wahyuni, Ketua Komunitas Usaha Mandiri Weru, yang menjelaskan strategi pemasaran sederhana bagi produk keripik jamur. Dalam paparannya, Endang memberikan tips branding dan teknik promosi melalui media sosial agar produk lebih dikenal konsumen. “Selain kualitas produk, pemasaran yang tepat sangat penting untuk menjangkau lebih banyak konsumen,” jelasnya. Beliau mengajak peserta untuk memanfaatkan media sosial sebagai platform utama dalam memperkenalkan produk mereka.
Selama pelatihan, peserta juga diberikan sesi tanya jawab dengan narasumber, yang dimanfaatkan peserta untuk berkonsultasi mengenai tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam menjalankan usaha. Beberapa peserta mengungkapkan kendala, seperti stabilitas suhu minyak dan cara penyimpanan yang tepat agar keripik tetap renyah dalam waktu lama. Hakim dan Endang memberikan solusi praktis yang bisa diaplikasikan secara langsung oleh peserta di rumah.
Pelatihan ini diakhiri dengan sesi foto bersama serta pembagian sertifikat bagi seluruh peserta. Para peserta mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kesempatan mengikuti pelatihan yang bermanfaat ini. Salah satu peserta mengungkapkan keinginannya untuk segera mempraktikkan ilmu yang didapatkan di rumah dan berharap kegiatan seperti ini dapat diadakan lagi di masa mendatang.
Dengan pelatihan ini, LAKPESDAM NU Sukoharjo berharap keterampilan pembuatan keripik jamur bisa menjadi bekal bagi peserta untuk memulai usaha rumahan yang mandiri dan produktif. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh positif dan menginspirasi program pemberdayaan lainnya bagi kelompok rentan di berbagai desa Sukoharjo.