• Hubungi Redaksi
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Banner Publikasi Press Release Gratis
  • Berita Utama
  • Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Metropolitan
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Ibu Kota Negara
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Selebritis
    • Sorot
    • Viral
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Metropolitan
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Ibu Kota Negara
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Selebritis
    • Sorot
    • Viral
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Sorot

Dedi Mulyadi: “Kamu Miskin, Jangan Sok Kaya!” Sindiran Sengit atau Fakta Pahit?

Za'imah Afifah Marzuqah by Za'imah Afifah Marzuqah
2 May 2025
in Sorot
A A
0
mqdefault 6s
860
SHARES
1.2k
VIEWS
Semarang, 28 April 2025 — Ujaran pedas Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi atau yang biasa disingkat KDM, meledak di ruang publik: “Kamu miskin, jangan sok kaya!” Kalimat ini bukan hanya menuai kontroversi dan perdebatan para netizen, tetapi juga membuka ruang diskusi tentang pola pikir generasi muda dan bagaimana realitas keras sering kali berbenturan dengan gengsi anak muda.
Pernyataan itu keluar dalam momen panas saat Kang Dedi Mulyadi berdebat dengan Aura Cinta, remaja yang viral setelah rumah keluarganya digusur. Aura menolak uang ganti rugi dan ngotot mempertanyakan larangan wisuda, seolah wisuda meriah adalah hak yang mutlak untuk mempertahankan kenangan setelah mengemban pendidikan SMA selama 3 tahun, walaupun mengerti bagaimana ketidak pastian ekonomi keluarganya.
Gengsi Tak Sesuai dengan Ekonomi
Apa yang terjadi pada Aura sesungguhnya lebih dalam dari sekadar perdebatan soal acara wisuda. Ini soal bagaimana generasi hari ini, di bawah tekanan sosial media dan budaya pencitraan, sering kali terjebak dalam keinginan mempertahankan gengsi — bahkan saat kondisi nyata tidak mendukung.
Dilansir dari dosenpsikologi.com, dalam artikel Dampak Psikologis Media Sosial. ‘Mereka akan selalu menunjukkan dirinya sebagai seseorang yang sempurna namun tak sesuai dengan dirinya di dunia nyata. Masalah ini biasanya dipicu oleh rasa gengsi sehingga seseorang menjadi tidak berani untuk mempresentasikan gambaran dirinya yang sebenarnya.’
Wisuda, dalam konteks ini, bukan lagi soal simbol pendidikan, melainkan ajang pamer status. Aura, yang tengah menghadapi krisis tempat tinggal, tetap menuntut pesta kelulusan atau kumpul-kumpul. Sebuah prioritas yang bagi Kang Dedi Mulyadi terasa janggal dan membebani orang tua. Kang Dedi Mulyadi mengatakan bahwa tanpa perpisahan tidak menjadikan sekolah dan kenangan hilang.
“Tinggal aja masih di bantaran sungai, kenapa gaya hidup begini,” kata KDM, dengan gestur tangan naik memeragakan gaya hidup yang tinggi.
Realitas Sosial yang Enggan Diterima
Dalam masyarakat kita, mengakui keterbatasan sering dianggap memalukan. Ada tekanan kuat untuk tetap “terlihat berhasil”, meskipun kondisi nyata berbanding terbalik. Itulah kenapa kalimat Kang Dedi Mulyadi terasa pahit. Ia menyerang langsung akar masalah mentalitas sosial hari ini.
Hal ini juga dikenal dengan Social Climber, penyakit jiwa dimana seseorang ingin terlihat memiliki status sosial yang lebih tinggi. Dilansir dari ambararajanews.com dalam Generasi Muda Sedang Darurat Penyakit “Sosial Climber” mengatakan, ‘para pelaku “social climber”, akan merasa tidak nyaman, tidak percaya diri, dan khawatir tidak diterima di lingkungannya (apabila tidak tampil glamour).’
Banyak pihak mengkritik gaya Kang Dedi Mulyadi yang dianggap kasar dan kurang empati. Namun di sisi lain, sebagian publik merasa peringatan ini perlu, apalagi di era di mana gaya hidup kerap melebihi isi dompet.
“Miskin kan? Kenapa Miskin, Gayanya Orang Kaya” — Pernyataan sarkas yang menohok realitas
Dalam kasus Aura, penolakan terhadap kebijakan dihapusnya wisuda mencerminkan sebuah keengganan menerima realitas pahit. Miskin dianggap aib yang harus disamarkan dengan ilusi kemewahan. Padahal, justru dari kesadaran terhadap keterbatasan itulah perubahan bisa dimulai seperti yang dikatakan Kang Dedi Mulyadi, ‘Miskin itu prihatin, membangun masa depan.’
Kang Dedi Mulyadi mungkin tampil tanpa basa-basi bahkan terkesan menghujam, tapi esensi pesannya jelas: menghadapi kenyataan lebih penting daripada membangun ilusi.
Antara Kejujuran dan Kekasaran
Kalimat “Kamu miskin, jangan sok kaya” mungkin terdengar kasar di telinga yang terbiasa dibuai eufemisme dan standar sosial media. Tapi dalam dunia nyata, kadang kejujuran pahit jauh lebih berguna daripada validasi semu. Di tengah maraknya pemerintah yang meninabobokan rakyat dengan janji manis, gaya blak-blakan seperti ini bisa menjadi alarm keras.
Banner Publikasi Press Release Gratis

Baca Juga

IMG 0142 2

Budaya Kerja Toxic VS Hak Karyawan

13 May 2025
WhatsApp Image 2025 05 11 at 19.52.53

Dugaan Pelecehan Anak di Wonosobo, Warga Desak Proses Hukum Tegas

12 May 2025
Screenshot 20250510 135144 Chrome

Miras Ilegal Hebohkan Pangkep!

11 May 2025
Screenshot 20250508 230152 Chrome

Wacana Pemakzulan Gibran: Polemik Panas hingga Tagar #GibranRakabumingRaka Mengguncang Media Sosial

9 May 2025
Share344Tweet215Share60Pin77SendShare
Banner Publikasi Press Release Gratis
Previous Post

Rekomendasi 5 Wisata Alam Terbaik di Kupang

Next Post

Buku Karya Guru MAN 2 Bantul Diterima Wakil Ketua MPR RI

Za'imah Afifah Marzuqah

Za'imah Afifah Marzuqah

Related Posts

IMG 0142 2

Budaya Kerja Toxic VS Hak Karyawan

13 May 2025
WhatsApp Image 2025 05 11 at 19.52.53

Dugaan Pelecehan Anak di Wonosobo, Warga Desak Proses Hukum Tegas

12 May 2025
Screenshot 20250510 135144 Chrome

Miras Ilegal Hebohkan Pangkep!

11 May 2025
Screenshot 20250508 230152 Chrome

Wacana Pemakzulan Gibran: Polemik Panas hingga Tagar #GibranRakabumingRaka Mengguncang Media Sosial

9 May 2025
Next Post
WhatsApp Image 2025 05 02 at 08.43.15

Buku Karya Guru MAN 2 Bantul Diterima Wakil Ketua MPR RI

WhatsApp Image 2025 05 02 at 08.52.35

Siswa PKL MAN 2 Bantul di Konveksi Djawadwipa

WhatsApp Image 2025 05 02 at 08.52.09

Percetakan Sahabat Terima Siswa PKL Kelas XI MAN 2 Bantul

WhatsApp Image 2025 05 02 at 08.51.33

Semangat Ikuti Magang, Siswa MAN 2 Bantul Terjun Kerja di Bengkel

WhatsApp Image 2025 05 02 at 07.54.02

Guru MAN 2 Bantul Isi Materi P5 di MTsN 2 Bantul

Please login to join discussion

Sponsored Post

Quinn Depok Ethnic Fashion Festival 2023

Anissa Quinn Puteri Batik Cilik Indonesia 2022 Hadir Dalam Depok Ethnic Fashion Festival (DEFF) 2023

by Redaksi
12 December 2023
6

...

Ry Hyori Dermawan Rilis Single Berjudul 'Indonesia Yang Ku Cinta'

Ry Hyori Dermawan Rilis Single Berjudul ‘Indonesia Yang Ku Cinta’

by Hy
13 September 2024
2

...

Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran Berita menghadirkan berbagai informasi terbaru dan terpercaya.

Follow Us

Rumah Prabu Half Page
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan Penggunaan Website
  • Disclaimer

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Metropolitan
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Ibu Kota Negara
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Selebritis
    • Sorot
    • Viral
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita