Malang – Memasuki tahun 2025, Respect.Id Indonesia semakin memantapkan posisinya sebagai katalisator kolaborasi antar mahasiswa dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia. Platform yang lahir dari visi tiga inovator muda Keperawatan Universitas Brawijaya ini telah berkembang menjadi ekosistem pembelajaran yang menghubungkan lebih dari 10 institusi pendidikan tinggi ternama.
Kami membangun jembatan yang menghubungkan mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan untuk berkolaborasi dalam riset, inovasi, dan pengembangan diri, ungkap Mochamad Saiful Anwar, President Respect.Id Indonesia, dalam acara Gala Dinner PMW Universitas Brawijaya. Pernyataan ini menegaskan komitmen platform yang didirikan pada 2021 tersebut dalam membangun sinergi lintas kampus.
Kolaborasi yang dibangun Respect.Id Indonesia telah merambah berbagai universitas prestisius, termasuk Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Pendidikan Ganesha, hingga Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Keberagaman latar belakang institusi ini menciptakan dinamika yang unik dalam setiap program kami, tambah Diva Ayu Setyaningsih, President 1 Respect.Id Indonesia.
Perjalanan platform ini mencerminkan evolusi yang konsisten dalam membangun ekosistem pembelajaran yang inklusif. Berawal dari program bimbingan belajar untuk siswa SD hingga SMA pada 2021, Respect.Id berkembang pesat dengan menginisiasi program open training moderator dan webinar yang berhasil menjangkau lebih dari 3.000 partisipan pada tahun berikutnya. Tahun 2023 menjadi momentum ekspansi dengan hadirnya layanan khusus bagi mahasiswa keperawatan, dilanjutkan dengan inovasi program hybrid learning yang diluncurkan pada 2024.
Di bawah bimbingan dosen senior seperti Ns. Evi Harwiati Ningrum, S.Kep., Mhsm., kolaborasi lintas universitas ini telah melahirkan berbagai inovasi unggulan. Keberagaman perspektif dan keahlian dari berbagai universitas menjadi kekuatan utama dalam menciptakan solusi yang berdampak luas bagi masyarakat, jelas Ns. Evi.
Salah satu bukti nyata dampak kolaborasi ini adalah PostureCare, solusi IoT untuk terapi kifosis yang dikembangkan melalui PKM-KI Universitas Brawijaya dan berhasil meraih medali di PIMNAS 37. Program Bakti Literasi juga telah menyentuh kehidupan anak-anak panti asuhan di Malang, Blitar, dan Yogyakarta, sementara program Ambisin Aja telah menarik perhatian institusi internasional seperti Universitas Putera Malaysia dan Universitas Malaya.
Setiap mahasiswa membawa keunikan dan kekuatan dari institusinya masing-masing. Ketika kita mempertemukan mereka dalam satu platform, yang tercipta bukan hanya inovasi, tetapi juga jejaring yang akan bermanfaat bagi masa depan mereka, ungkap Kemala Andini Kusumaayu, Vice President Respect.Id Indonesia.
Prestasi platform ini semakin diperkuat dengan perolehan 28 HaKI, 1 Paten, dan berbagai publikasi ilmiah. Dengan dukungan pendanaan dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Brawijaya, Bussiners HIMKAJAYA, dan kemitraan dengan Institute of Electrical and Electronics Engineers Student Branch UB, Respect.Id telah menyusun roadmap ambisius hingga 2030.
Kolaborasi adalah kunci dalam menghadapi tantangan global. Melalui Respect.Id, kami tidak hanya membangun platform pembelajaran, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendorong pertumbuhan bersama, tutup Saiful, menegaskan visi platform ini dalam membangun masa depan pendidikan Indonesia yang lebih kolaboratif.
Informasi lebih lengkap tentang program dan kolaborasi Respect.Id Indonesia dapat diakses melalui Instagram @respect.id_indonesia atau guidebook resmi di https://new-mtf-mobile.my.canva.site/guidebook-respect-id-indonesia.