Dampak Perubahan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Food Estate
Dampak Perubahan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Food Estate – Papua, sebagai salah satu wilayah dengan kekayaan alam yang melimpah di Indonesia, kini menghadapi perubahan signifikan dalam penggunaan lahan. Salah satu perubahan besar yang tengah terjadi adalah alih fungsi kawasan hutan menjadi lahan untuk food estate atau kawasan pertanian terintegrasi.
Program food estate ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, namun di balik niat baik tersebut, terdapat berbagai dampak dan tantangan yang perlu dipertimbangkan dengan seksama.
Dengan adanya kegiatan konversi kawasan hutan menjadi kawasan food estate tak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak negatif. Dengan adanya Alih fungsi kawasan hutan menjadi lahan pertanian berisiko menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius. Penggundulan hutan untuk membuka lahan pertanian dapat menyebabkan hilangnya biodiversitas, degradasi tanah, dan berkurangnya kualitas air.
Selain itu, deforestasi yang terjadi akan memperburuk perubahan iklim, karena hutan yang berfungsi sebagai penyerapan karbon akan hilang. Tidak hanya itu kegiatan konversi kawasan hutan yang dijadikan food estate berada di atas tanah adat masyarakat Papua. Alih fungsi lahan ini kerap dilakukan tanpa melibatkan masyarakat adat dalam proses pengambilan keputusan, yang berisiko menimbulkan konflik. Hal ini juga mengancam hak-hak masyarakat adat atas tanah dan sumber daya alam yang telah mereka kelola selama berabad-abad.