Project Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat proses belajar, di mana proyek atau kegiatan digunakan sebagai media untuk mencapai kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam PBL, peserta didik berperan aktif dalam merencanakan, melaksanakan, dan menyebarkan proyek-proyek yang bermakna dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan PBL ini, saya Silm Dwi Rahma dengan Nim 221201210 menggunakan metode observasi disekitaran lingkungan Jalan Abdul Hakim, Padang Bulan, Kota Medan untuk mengetahui kondisi di sekitar kawasan dan apa saja upaya yang telah dilakukan untuk menjaga dan menjaga kebersihan sekitaran kawasan pinggir Jalan Abdul Hakim , Padang Bulan, Kota Medan.
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Membuang sampah sembarangan merupakan hal yang sering kita lakukan padahal tidak jauh dari tempat itu ada tempat sampah. Sampah yang ada di pinggir jalan lebih banyak daripada sampah di tong sampah. Akibatnya membuang sampah sembarangan tentu saja menimbulkan kerugian yang tidak bisa dianggap remeh.
Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2. Persentase luasnya sama dengan 3,6% dari seluruh wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Pada tahun 2023, tingkat pelayanan pengelolaan sampah di Kota Medan masih mengalami tantangan, yaitu hanya sekitar 800 ton dari total sampah yang dihasilkan dapat ditangani. Maka dari itu, masih banyak sampah yang dibuang sembarangan, ada juga yang membakar sampah dan membuang sampah langsung kesungai ataupun parit/selokan, hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan permasalahan sampah yang ada yang dapat mengakibatkan banjir pada daerah kawasan tersebut.
Sementara kawasan berpotensi 1.000-1.200 ton, rawan mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Selama ini timbunan sampah tersebut terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan ekonomi. Pertumbuhan yang pesat di setiap kecamatan dan kelurahan, sebut saja, juga menambah tantangan bagi kita dalam mewujudkan tata kelola sampah yang optimal dan berkelanjutan.
“Untuk itu, Pemko Medan melalui DLH kota Medan terus berupaya mencari solusi yang efektif. Salah satunya adalah dengan mendorong penerapan sistem 3R yaitu mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang, di setiap tingkatan, dari tingkat rumah tangga hingga wilayah kelurahan. sebutnya dalam kegiatan yang diikuti pihak kecamatan dan kelurahan itu. Sistem ini akan membantu mengurangi timbulnya sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir TPA. Dan pada saat yang sama, memberi manfaat ekonomi, khususnya melalui pemanfaatan sampah yang dapat didaur ulang.
Hal ini disebabkan karena banyaknya sumber sampah yang bermunculan seperti di perumahan, tempat wisata, dan fasilitas umum lainnya yang dapat menyebabkan volume sampah semakin bertambah. Sistem pengelolaan sampah yang baik sangat diperlukan. Terbatasnya tempat pembuangan sampah dan masih mengandalkan lahan kosong tempat pembuangan sampahnya dan TPS disana masih kurang baik serta kondisi atau tanpa pemilahan, sehingga masyarakat yang membuang sampahnya belum dapat melakukan pemilahan untuk berbagai sampah organik dan anorganik, dan masih mengikuti kebiasaan membuang sampah di sungai dan membuangnya sampahnya di lahan kosong.
Sampah-sampah itu seharusnya dibuang ke tong sampah, agar diangkut petugas pengangkut sampah yang nantinya dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Sampah yang ada di TPA akan diolah atau dihancurkan, dibentuk kembali menjadi bahan yang berguna. Dampak membuang sampah sembarangan akan merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir tingkat rendah sampai yang tinggi, mendatangkan berbagai penyakit dan dapat mencemari lingkungan.
Maka dari itu, mulai sekarang marilah kita membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan. Apa sih susahnya membuang sampah pada tempatnya? Hanya mengantongi sampah saja, membawa ke tong sampah, itu mudah banget dan memberikan pengaruh efek kebaikan yang besar.