Setelah berminggu – minggu Cina menolak Amerika Serikat, Cina akhiranya mempertimbangkan ajakan Amerika Serikat untuk melakukan negosiasi mengenai tarif antara kedua belah pihak.
Pada minggu sebelumnya Trump mengatakan bahwa dia akan menurunkan harga tarif terhadap Cina secara substansial. Hal ini dilakukan Trump agar Cina mau melakukan perundingan dengan Amerika mengenai perang tarif antara kedua belah pihak.
Pada hari Jumat tanggal 2 Mei 2025 juru bicara Kementerian Perdagangan Cina menyatakan bahwa “AS baru-baru ini mengirim beberapa pesan ke Cina melalui pihak-pihak terkait, dengan harapan dapat memulai perundingan dengan Cina. Cina saat ini sedang mengevaluasi hal ini.”
Lebih lanjut, Cina menuntut Amerika Serikat menghilangkan semua tarif terhadap barang – barang Cina sebagai syarat dilakukannya negosiasi. Perang tarif dan perdagangan diprakarsai secara sepihak oleh AS, dan jika ingin bernegosiasi, AS harus menunjukkan ketulusan yang tulus — termasuk bersiap untuk memperbaiki kesalahannya dan membatalkan kenaikan tarif sepihaknya, kata juru bicara Kementerian Perdagangan Cina. Posisi Tiongkok tetap konsisten: Jika ini adalah pertarungan, kami akan menyelesaikannya sampai akhir. Jika ini hanya sekadar pembicaraan, pintunya terbuka.
Setelah Amerika Serikat meningkatkan tarif terhadap Cina sejumlah 145%. Cina merasa kesulitan untuk melakukan perdagangan dengan Amerika Serikat. Cina membalas dengan meningkatkan tarifnya terhadap Amerika Serikat sejumlah 125%.
Tak hanya terhadap Cina, Amerika Serikat juga menaikan tarif untuk sebagian besar negara sejumlah 10 %. Sisanya Trump menghentikan sementara tarif yang jauh lebih tinggi untuk puluhan negara lain selama 90 hari.
Alasan Trump melakukan hal ini adalah karena Trump ingin meningkatkan peminat terhadap barang – barang buatan Amerika Serikat. Hal ini berpotensi untuk menaikan investasi di Amerika Serikat.
Namun hal ini berpengaruh terhadap kondisi perekonomian di dunia. Terkhusus untuk Cina, bisnis yang berkaitan dengan export terhambat. Pada hari Rabu tanggal 30 April 2025, Cina melaporkan bahwa aktivitas di pabrik – pabrik mengalami penurunan. Ini menunjukkan tingkat kerusakan yang telah ditimbulkan oleh tarif yang tinggi.
Tingginya tarif, juga akan berpengaruh terhadap pemerintahan di Amerika Serikat. Menurut National Retail Federation impor terhadap Amerika Serikat akan berkurang setiap tahunnya sebesar 20%. Sedangkan menurut JP Morgan, impor dari Cina akan turun sebesar 75% hingga 80%.