BPDPKS dan Fakultas Pertanian UNSOED Gelar Workshop Sawit Goes to Campus: Pemanfaatan Limbah untuk Usaha UMKM
Purwokerto, 11-12 September 2024 – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) mengadakan Sawit Goes to Campus: Workshop Pemanfaatan Limbah untuk Usaha UMKM, yang berlangsung selama dua hari. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan limbah kelapa sawit dan minyak jelantah sebagai bahan baku potensial bagi pelaku UMKM, serta mendukung praktik industri kelapa sawit yang lebih berkelanjutan dari hulu hingga hilir.
Pada hari pertama, workshop dilaksanakan di Ballroom Integrated Academic Building UNSOED dengan penampilan Tari Gambyong Banyumasan yang memamerkan kekayaan budaya lokal. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Akademik UNSOED yang menekankan pentingnya peran universitas dalam inovasi di sektor pertanian. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM Banyumas yang mewakili Pj Bupati Banyumas juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan industri dalam pengembangan UMKM.
Kepala Divisi UMKM BPDPKS, Helmi Muhansyah, menyampaikan sambutan terkait peran penting kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari serta diversifikasi produk turunannya. “Dalam 24 jam, kita tidak bisa lepas dari produk berbahan baku kelapa sawit, mulai dari makanan hingga kosmetik,” ungkapnya. Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan, yang hadir secara virtual, memberikan paparan mengenai kontribusi kelapa sawit terhadap perekonomian nasional serta tantangan yang dihadapi industri ini ke depan.
Workshop Sawit Goes to Campus
Hari pertama workshop dihadiri lebih dari 80 peserta, termasuk mahasiswa, akademisi, dan pelaku UMKM. Diskusi interaktif memberikan pemahaman baru tentang bagaimana limbah kelapa sawit dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan, serta peluang usaha yang menjanjikan bagi UMKM dalam memanfaatkan limbah tersebut. Kegiatan ini menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mendorong inovasi dan keberlanjutan di sektor kelapa sawit.
Pada hari kedua, workshop dilanjutkan di Hall Gedung D Fakultas Pertanian UNSOED dengan fokus pada praktik dan demonstrasi pengolahan limbah minyak jelantah. Indah Setiawati, SP, MP, dosen Fakultas Pertanian UNSOED, memfasilitasi sesi tersebut, mengajarkan peserta bagaimana mengolah minyak jelantah menjadi produk bernilai ekonomi, seperti lilin aromatherapy, sabun, dan pengharum ruangan. Kegiatan ini diikuti oleh pelaku UMKM dari Banyumas dan sekitarnya, serta mahasiswa Fakultas Pertanian UNSOED.
Purwokerto yang dikenal sebagai Kota Mendoan, memiliki konsumsi minyak goreng yang tinggi, yang juga menghasilkan limbah minyak jelantah dalam jumlah besar. Apabila tidak dikelola dengan baik, minyak jelantah ini dapat menimbulkan masalah lingkungan seperti pencemaran air. Melalui workshop ini, BPDPKS dan Fakultas Pertanian UNSOED berupaya memberikan solusi inovatif bagi pelaku UMKM dalam memanfaatkan limbah tersebut, sekaligus meningkatkan nilai ekonominya.
Dr. Khavid Faozi, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UNSOED, menyatakan bahwa minyak jelantah memiliki potensi besar sebagai bahan baku produk ramah lingkungan. “Ini adalah langkah maju dalam mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan industri yang lebih berkelanjutan,” ujarnya. Harapannya, melalui inovasi-inovasi ini, UMKM lokal dan mahasiswa UNSOED dapat terus berkembang dan berperan aktif dalam menciptakan industri kelapa sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.