APPRI Luncurkan Buku “Public Relations di Indonesia dari Masa ke Masa”
Jakarta – Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI), bersama Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, telah meresmikan peluncuran buku berjudul “Public Relations di Indonesia dari Masa ke Masa” pada tanggal 5 November 2024 di Gedung Yustinus Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
Buku ini menjadi catatan komprehensif pertama tentang perjalanan sejarah dan perkembangan sektor serta praktik public relations (PR) di Indonesia. Peluncuran ini merupakan wujud komitmen APPRI dalam mendokumentasikan serta menggarisbawahi pentingnya peran strategis PR dalam pembangunan bangsa dari masa ke masa.
Ketua Umum APPRI, Sari Soegondo, menyampaikan bahwa penyusunan buku ini sebagai bentuk apresiasi kepada kontribusi para praktisi PR di Indonesia.
“APPRI optimis bahwa buku ini akan menjadi referensi penting dan contoh praktik baik bagi para profesional dan akademisi, sekaligus pengingat akan tanggung jawab untuk menjaga integritas komunikasi publik di Indonesia,” ujarnya.
Dalam beberapa dekade terakhir, industri PR di Indonesia mengalami perkembangan signifikan. Kehadiran Public Relations Officer di berbagai institusi, didukung oleh semakin banyaknya konsultan PR, perusahaan pemantau pemberitaan digital, serta produsen konten digital, memperlihatkan kemajuan yang pesat dalam dunia PR.
Lawrence Chandra, Direktur Inke Maris & Associates, menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi, seperti AI yang kini mulai digunakan dalam pembuatan siaran pers. Menurutnya, teknologi tidak akan menggantikan praktisi PR jika mereka mampu menjadi mitra strategis dan relevan dalam memenuhi kebutuhan komunikasi korporasi.
Laurentius Iwan Pranoto, Head of PR, Marcomm and Event Asuransi Astra, menambahkan bahwa memahami sejarah PR membantu industri menghadapi tantangan modern dengan bijak.
“Dengan melihat ke belakang, kita bisa lebih bijak dalam menghadapi transformasi digital tanpa mengorbankan standar etika yang telah ada,” katanya.
Proses penyusunan buku ini dilakukan melalui riset mendalam, pengumpulan data literatur, serta wawancara lebih dari 60 narasumber dari kalangan praktisi, pejabat, akademisi, dan sejarawan. Buku ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menuju World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang akan digelar di Bali pada 19-22 November 2024.
Peluncuran buku ini juga ditandai dengan penandatanganan Nota Kerjasama antara APPRI dan Universitas Katolik Atma Jaya, sebagai bentuk dukungan pengembangan keterampilan PR bagi mahasiswa dan calon profesional muda.