Pengajian Akbar bertajuk Syawalan dan pembukaan kegiatan selapanan kembali di gelar oleh takmir masjid Baiturrosyad di Kaki Gunung Merbabu, lebih tepatnya di dusun Soropadan, Bawang, Pakis, Kabupaten Magelang. 23/04/2025
Acara pengajian Akbar ini awalnya di inisiasi oleh sekelompok Pemuda setempat bernama Kompas bersama Takmir Masjid Baiturrosyad Soropadan.
Kegiatan rutin setiap setahun sekali pada bulan syawal ini tetap mendapat antusias tinggi dari masyarakat sekitar, terbukti dari ribuan jamaah yang hadir dari berbagai desa di wilayah Soropadan dan sekitarnya.
Pembicara pada acara pengajian kali ini di isi oleh Bapak Kyai Fahrizal Akhmad dari Sugihmas, Grabag dan Bapak Kyai Muhammad Hisyam dari Bateh, Pakis. Acara Pengajian Akbar ini juga di meriahkan oleh grup Rebana dari SYIFAA USSUDUR dari Daleman, Pakis. Juga Turut serta hadir pula Kepala Desa Bawang, Kecamatan Pakis, Bambang Maryanto.
“Acara Pengajian Akbar dalam rangka Syawalan dan Pembukaan Kegiatan Selapanan ini mari kita jadikan sebagai ajang untuk tetap bersilaturahmi dengan tetangga dan sanak saudara, juga untuk mempertambah ilmu Agama kita supaya tetap Iman dan Tawakal kepada Allah SWT.” tutur Bambang Maryanto
kata “Syawalan” berasal dari kata “Syawal”, yaitu bulan ke-10 dalam kalender Hijriyah. Syawalan sendiri mengacu pada tradisi yang dilakukan pada bulan Idul Fitri, sebagai bentuk penyempurnaan silaturahmi dan rasa syukur atas datangnya hari kemenangan.
Latar belakang munculnya tradisi ini berkaitan erat dengan ajaran para wali dan ulama Jawa terdahulu yang ingin memperpanjang semangat kebersamaan umat setelah Ramadhan berakhir.
“Acara kegiatan syawalan seperti ini kita harapkan untuk bisa di adakan secara rutin setiap tahunnya, sebagai ajang silaturahmi dan menyambung tali persaudaraan dengan tetangga dan masyarakat sekitar desa, karena dengan seperti ini kita juga mendapatkan ilmu dan siraman rohani yang juga bermanfaat bagi kita sendiri” tutur ari kurniawan pemuda setempat
Masyarakat diajak untuk tidak hanya merayakan secara pribadi, tetapi juga berbagi kebahagiaan dalam lingkup yang lebih luas. Oleh karena itu, Syawalan kemudian menjadi ajang halal bi halal massal, yang disemarakkan dengan berbagai kegiatan seperti kirab budaya, ziarah, dan pasar rakyat.
Kyai Muhammad Hisyam menyampaikan bahwasanya “kita harus tetap semangat dalam beribadah bukan hanya disaat Ramadhan saja, tetapi tetap dilanjutkan di bulan-bulan selanjutnya, agar tetap konsisten dalam beribadah”.