Palembang, 15 Februari 2025 – Aliansi Aktivis Kritis Indonesia (A2KI) turut menyoroti penyelenggaraan Festival Sungai Musi 2025 yang Diduga tidak diselenggarakan dengan baik. Mereka menilai acara yang seharusnya menjadi ajang promosi budaya dan pariwisata ini justru mengecewakan masyarakat karena kurang koordinasi panitia.
Ketua A2KI menyampaikan bahwa festival ini menunjukkan kurangnya keseriusan dalam perencanaan, karena Diduga tidak adanya Event Organizer (EO) profesional yang menangani acara. “Seharusnya acara sebesar ini dikelola dengan baik agar benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat dan wisatawan. Namun yang terjadi justru, kebingungan pengunjung, jadwal acara, dan banyak keluhan dari peserta,” ujar M. AHA
A2KI juga menonjolkan transparansi anggaran dalam penyelenggaraan festival ini. Mereka mendesak Pemerintah Kota Palembang dan DPRD untuk mengaudit penggunaan dana yang telah dialokasikan. “Kami ingin tahu, bagaimana anggaran festival ini digunakan? Jika dana besar sudah dikucurkan, mengapa hasilnya seperti ini? Harus ada tanggung jawab yang jelas,” tegasnya.
Selain itu, A2KI meminta evaluasi serius dari semua pihak yang terlibat, termasuk Dinas Pariwisata. Mereka menegaskan bahwa jika tidak ada perbaikan, maka festival ini hanya akan menjadi pemborosan anggaran tanpa memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Ke depan, A2KI berencana mengajukan rekomendasi agar festival-festival serupa dikelola lebih profesional dan transparan. Mereka juga mendorong partisipasi masyarakat dalam menonton acara, sehingga acara kedepan akan berjalan dengan baik. (restu)